Momen Peparnas XV: Atlet paralimpik asal Papua Zeth Karawen Baransano (kiri) meluapkan emosinya seusai memasuki garis finis dalam pertandingan cabang atletik lari nomor 100 meter T37 putra Peparnas XV 2016 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Jawa Barat, (FOTO : Republika/Edwin Dwi Putranto)
Atlet paralimpik asal Jawa Barat Selly Dwi Juniarti (kanan) pertama memasuki garis finis mendahului atlet Kalimantan Selatan Desy Apriani dalam pertandingan cabang atletik lari nomor 100 meter T+54 putri Peparnas XV 2016 di Stadion Gelora Bandung Lautan Ap (FOTO : Republika/Edwin Dwi Putranto)
Momen Peparnas XV: Atlet paralimpik asal Sumatera Utara Nurmala, melakukan lemparan dalam pertandingan cabang atletik tolak peluru kelas F47 putri Peparnas XV 2016 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Jawa Barat, Selasa (18/10). Nurmala meraih medali emas (FOTO : Republika/Edwin Dwi Putranto)
Atlet angkat berat provinsi Sumsel, Nikmah, melakukan angkatan pada kelas 41 kg putri Peparnas XV di Hotel Preanger, Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/10). Nikmah berhasil meraih perak sementara emas diraih oleh atlet Bali Ni Nengah Widiasih dengan total an (FOTO : Antara/Novrian Arbi)
Atlet lempar cakram asal Jabar Sesi Ulandari bersiap melakukan lemparan pada pertandingan lempar cakram klasifikasi F12 putri Peparnas XV di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/10). Atlet Jabar Sesi Ulandari berhasil meraih (FOTO : Antara/Nova Wahyudi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menjadi nomor satu adalah dorongan mendasar bagi setiap atlet. Pada cabang olahraga apapun di negara mana pun. Tidak terkecuali bagi paralimpian yang berlaga di ajang Peparnas XV Jabar. Semboyan kuno sejak olimpiade kuno di era Romawi diadakan, Citius-Altius-Fortius, lebih cepat, lebih tinggi, lebih kuat mengalir deras dalam nadi setiap paralimpian
sumber : Republika Antara Foto
Advertisement