Rabu 19 Oct 2016 12:23 WIB

Afghanistan Dan Saudi Kerja Sama Perangi Teroris

Rep: c62/ Red: Damanhuri Zuhri
Raja Salman
Foto: EPA/LINTAO ZHANG/POOL
Raja Salman

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman dan Chief Executive dari Afghanistan Abdullah kembali mengevaluasi hubungan bilateral dan prospek kerjasama demi kemajuan bersama di segala bidang.

Pertemuan yang digelar, Selasa (18/10) ini intinya adalah bagaimana memerangi para teroris yang ada di kedua negara.

“Selama pertemuan di Riyadh Selasa, kedua pemimpin juga menyinggung kerja sama untuk memerangi ekstremisme dan perang melawan terorisme,” kata Putra Mahkota Muhammad Bin Naif seperti dikutip Saudigazette, Rabu (19/10).

Selain menemuai Raja Salman, Abdullah juga mengadakan pembicaraan khusus dengan Wakil Mahkota Muhammad Bin Salman, kedua wakil perdana menteri dan Menteri Pertahanan, Menteri Kehakiman Sheikh Walid Al-Samaani, Menteri Pendidikan Ahmed Al-Issa dan Sekretaris Jenderal Dewan Kerjasama Teluk (GCC) Abdullatif Al Zayani.

Javed Faisal, wakil juru bicara kepala eksekutif, mengatakan kepada Pajhwok Afghanistan News bahwa tiga hari kunjungan kenegaraan Abdullah adalah dalam menanggapi undangan resmi dari Kerajaan.

"Delegasi Afghanistan terutama akan fokus pada kemenangan bantuan Saudi di bidang pendidikan tinggi, haji, hubungan bisnis dan, yang lebih penting, bantuan dari Kerajaan dalam pemulihan stabilitas di negara ini," kata Faisal.

Dia mengatakan, tim mengunjungi akan mendorong pengusaha Arab untuk berinvestasi di sektor energi Afghanistan dan mencari penerbitan paspor untuk warga Afghanistan di Arab Saudi.

Karena selama ini banyak warga Afghanistan telah melakukan perjalanan ke Arab Saudi dalam pencarian pekerjaan di paspor Pakistan. Pemerintah Afghanistan telah berusaha untuk menyediakan orang-orang dengan paspor Afghanistan.

Media Arab Saudi melaporkan, Saudi telah memiliki investasi hampir $ 600 juta untuk membangun dua lembaga pendidikan tinggi di Afghanistan di antaranya yang diusulkan adalah Universitas Islam Afghanistan di provinsi Nangarhar dan Islamic Center, lengkap dengan sebuah universitas dan masjid.

Duta Besar Kerajaan Arab Saudi di Kabul Mesfer Al-Ghaseb  mengatakan bahwa Arab Saudi selalu berperang melawan pemikiran ekstrimisme sebagai bibit awal melakukan aksi teror. Akan ttapi jika para ekstrimis mau meluruskan pemikirannya pemerintah Saudi siap menerimanya diskusi dengan memberi kesempatan belajar  Islam yang benar universitas ternama di Saudi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement