REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah Denmark menawarkan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Angin di sejumlah wilayah sebagai upaya membantu pemerintah Indonesia dalam mengatasi persoalan energi.
"Kami punya dua wilayah kerja sama dengan Indonesia. Kami ingin membantu pemerintah Indonesia mengatasi persoalan energi," kata Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Casper Klynge, setelah bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Rabu (19/10)
Pihaknya melihat pembangkit listrik tenaga angin berpotensi dikembangkan di Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Sumatra. "Lokasi-lokasi itu sangat bagus untuk dikembangkan sebagai pembangkit listrik tenaga angin pada masa mendatang. Bapak Wapres ingin ada satu proyek dulu yang bisa membuktikan adanya integrasi energi terbarukan," ujarnya.
Menurut dia, Pembangkit Listrik Tenaga Angin sangat bernilai ekonomi bagi Indonesia yang sampai saat ini masih mengalami persoalan ketersediaan energi. Selain pembangkit listrik tenaga angin, Klynge juga menyampaikan beberapa potensi lain yang bisa dikerjakan kedua belah pihak di bidang energi. "Kami melihat energi biomassa, juga memiliki potensi besar. Demikian halnya dengan energi batu bara dan gas," tuturnya.
Oleh sebab itu, pihaknya akan menerapkan teknologi mutakhir dan inovatif dalam membantu pemerintah Indonesia mengatasi persoalan energi. Namun, dalam pertemuan di Kantor Wapres di Jakarta itu, Klynge tidak menyebutkan nilai proyek tersebut.
"Kami memang tidak menyebutkan secara spesifik nilai proyek dalam pembicaraan dengan Wapres. nNamun kami menyiapkan investasi besar, tidak hanya energi terbarukan, melainkan juga energi kovensional," imbuhnya.
Klynge mengaku sangat terhormat bisa bertemu Wapres. Apalagi sebagai utusan dari negara kecil, dia senang berdiskusi dengan Wapres mengenai energi dan teknologi yang bisa dikembangkan di Indonesia.