REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Dinas Sosial, Kependudukan, dan Catatan Sipil NTB Ahsanul Halik mengatakan, tingkat kekerasan terhadap anak dan perempuan di NTB terus menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. "Ada tren sedikit naik di beberapa daerah ini," ujarnya dalam seminar perlindungan sosial korban tindak kekerasan di Hotel Aston Inn, Kota Mataram, Rabu (19/10).
Berdasarkan laporan dari kepolisian hingga September 2016, tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan di NTB tercatat lebih dari 300 kasus. Ia menilai, angka tersebut berpotensi lebih tinggi mengingat masih banyak yang belum terungkap.
Dari ratusan kasus tersebut, ia menyebut, kekerasan didominasi terhadap anak. Baik yang kekerasan fisik maupun pelecehan seksual yang dilakukan pada anak-anak usia lima hingga enam tahun. Jumlah ini tersebar secara merata di kabupaten/kota yang ada di NTB.
Dinsos NTB, dia melanjutkan berupaya keras menekan tingginya tingkat kekerasan terhadap anak dan perempuan. Caranya dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, organisasi masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat, termasuk juga menggelar seminar dan diskusi. "Kita berharap seminar ini mendorong masyarakat mengungkap secara mandiri, kemudian kita lakukan advokasi, pemerintah harus hadir disitu," katanya menambahkan.