Rabu 19 Oct 2016 16:29 WIB

Polda Metro Bantah Jessica Dapat Fasilitias Mewah dalam Tahanan

Rep: C39/ Red: Bayu Hermawan
Terdakwa Jessica Kumala Wongso
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Terdakwa Jessica Kumala Wongso

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaksa Penuntut Umum (JPU) tiba-tiba menampilkan foto ruangan mewah yang diklaim sebagai ruang tahanan terdakwa Jessica Kumala Wongso selama menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya. Fakta baru itu ditampilkan jaksa dalam sidang kasus kopi sianida ke-30, Selasa (19/10) kemarin.

Namun, Polda Metro Jaya membantah keterangan jaksa yang menjadi sorotan publik itu. Direktur Tahanan dan Barang Bukti (Dir Tahti) Polda Metro Jaya AKBP Barnabas mengatakan bahwa foto yang ditayangkan jaksa merupakan ruang pemeriksaan psikologi untuk para tahanan, bukan tahanan Jessica.

"Foto yang Jessica di sofa, itu ruang psikologi ya. Itu untuk semua tahanan. Adanya di kompleks rutan Dit Tahti, rutan untuk tahanan Krimum," ujar Barnabas kepada wartawan, Rabu (19/10).

Barnabas mengaku tidak mengetahui dari mana jaksa mendapatkan foto tersebut. Menurut dia, pihaknya juga tidak pernah memberikan foto apapun kepada pihak JPU. "Saya enggak tahu. Saya enggak pernah kasih foto apapun ya. Saya enggak tahu itu," ucap dia.

Ia mengatakan, ruang konseling tersebut sengaja disiapkan untuk memeriksa kondisi psikologi tahanan yang diproses penyidik Polda Metro Jaya. "Kalau lagi ada masalah aja. Tahanan kan punya hak untuk itu. Ya disediakan lah fasilitasnya," katanya.

Sebelumnya, sempat diberitakan bahwa Jessica ditahan di ruang sempit tahanan di Polda. Terkait hal itu, Barnabas mengatakan hal itu dilakukan untuk menghindari aksi bullying yang bisa dilakukan tahanan lainnya.

"Memang di sel khusus, justru itu untuk melindungi dia. Kita khawatirkan diintimidasi atau dibully oleh tahanan lain. Kasusnya kan sudah sangat populer," ucapnya.

Namun dia membantah keterangan Jessica yang menganggap sel tahanan yang ditempatinya tersebut tidak manusiawi. Menurut Barnabas, sel tahanan Jessica justru cukup layak.

"Sel khususnya itu juga yang baik, ada kamar mandinya, ada WC-nya, dan ada heksosnya. Ukurannya cukup diisi dua hingga tiga orang kok. Sel khususnya juga bersih," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement