Warga tengah bersiap menggunakan topeng dan tameng pada acara Perang Tomat di Kampung Cikarumbi, Desa Cikidang, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (19/10). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)
Warga menggunakan topeng dan tameng sambil menari pada acara Perang Tomat di Kampung Cikarumbi, Desa Cikidang, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (19/10). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)
Sejumlah warga menonton acara Perang Tomat di Kampung Cikarumbi, Desa Cikidang, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (19/10). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)
Budayawan Bah Nanu memperlihatkan tomat busuk usai acara Perang Tomat di Kampung Cikarumbi, Desa Cikidang, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (19/10). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)
Sejumlah warga tengah bersiap untuk melempar tomat busuk pada acara Perang Tomat di Kampung Cikarumbi, Desa Cikidang, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (19/10). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)
Sejumlah warga saling melempar tomat busuk pada acara Perang Tomat di Kampung Cikarumbi, Desa Cikidang, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (19/10). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)
Sejumlah warga saling melempar tomat busuk pada acara Perang Tomat di Kampung Cikarumbi, Desa Cikidang, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (19/10). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perang buah tomat "Rempug Tarung Adu Tomat" adalah tradisi tahunan yang digelar di Kampung Cikareumbi RW 3, Desa Cikidang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Kampung yang berada di kaki Gunung Tangkuban Parahu.
Pertempuran berlangsung di jalan desa melibatkan ratusan warga dan tamu desa yang sengaja berkunjung pada momen ini. Perang berlangsung tengah hari. Beberapa warga mengenakan 'baju zirah' dari bahan bambu lengkap dengan tameng dari yang juga bambu bak kesatria Eropa di abad pertengaha.
Pertempuran berlangsug seru kadang tanpa memperhatikan arah, tomat-tomat apkiran beterbangan ke segala arah. Tidak ada pihak yang menang dan kalah dalam peperangan ini. Semua pihak adalah pemenangnya dengan senyum lebar menghiasi wajah-wajah mereka
sumber : Republika
Advertisement