Rabu 19 Oct 2016 20:08 WIB

PPP Romi Siap Rangkul Haji Lulung

Rep: Ali Mansur/ Red: Ilham
Abraham Lunggana atau Haji Lulung. (Antara/Reno Esnir)
Foto: Antara/Reno Esnir
Abraham Lunggana atau Haji Lulung. (Antara/Reno Esnir)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani menegaskan pintu partainya terbuka lebar untuk siapapun, termasuk kadernya Abraham Luggana. Pria yang akrab disapa Haji Lulung itu terancam dipecat PPP versi Djan Faridz. Hal itu setelah Lulung tidak sejalan dengan himbaun Djan Faridz yang mendukung calon pejawat Basuki Tjahaja Purnama pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.

Apabila Lulung benar-benar didepak dari kubu Djan Faridz, maka PPP siap menampungnya kembali. Bagi Arsul Sani, Lulung merupakan salah satu kader terbaik yang pernah dimiliki oleh partai berlambang Ka'bah itu. Bahkan, Lulung memiliki kemampuan untuk menyatukan kembali kader PPP yang sempat terbelah.

"Demi menjaga keutuhan dan menguatkan kembali PPP. Pintu kami selalu terbuka, tidak hanya haji Lulung," jelas Arsul Sani, saat ditemui di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen, Rabu (19/10).

Terkait Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Memkumham), Yasonna Laoly terkesan memberi angin kepada Djan Faridz. Yasonna merespon positif ketika Djan Faridz menyuratinya minta agar SK PPP kubu Romahurmuziy dianulir. Arsul Sani enggan menanggapinya dengan serius pernyataan Yasonna yang bakal mengkaji permintaan Djan Faridz.

Dengan demikian, hal yang wajar bagi Menkumham memberikan pernyataan seperti itu. Karena siapun yang mengajukan permohonan kepada pemerintah itu, tidak terkecuali seorang Djan Faridz pasti permohonannya harus dikaji. Akan tetapi dikaji dan dikabulkan hal yang berbeda.

Sementara untuk dikabulkan harus berdasarkan banyak faktor, baik faktor yang bersifat yuridis maupun nonyurisdis. "Nanti kita lihat saja, tapi kalau dari sisi faktor yuridis tidak ada alasan untuk mengabulkan permintaan Djan Faridz," tegas anggota Komisi III DPR RI.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement