Rabu 19 Oct 2016 22:05 WIB

Perda Miras Mau Berjalan Efektif? Awasi Aparat Daerah

Rep: Frederikus Bata / Red: Budi Raharjo
Miras (ilustrasi). (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Miras (ilustrasi). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) menyatakan salah satu syarat agar Perda Miras berjalan efektif yakni pengawasan ketat bagi aparat yang bertugas di daerah. Dalam peneltian KPPOD di beberapa daerah, lembaga tersebut mendapati fakta petugas daerah turut berperan dalam penyelundupan miras.

Direktur Eksekutif KPPOD, Robert Edi Jaweng mencontohkan kondisi di kota Cirebon. Di tempat tersebut, minuman keras beredar di sejumlah tempat penjualan dan hotel-hotel. Aparat, lanjut dia, membekingi peredaran tersebut.

"Kalau Kemendagri menyerahkan jadi kebijakan masing-masing daerah, silahkan, poinnya harus benar-benar efektif, dan penertiban aparat juga kata kunci," ujarnya di Jakarta, Rabu (19/10).

Robert menjelaskan polanya. Cirebon memiliki kedekatan geografis dengan beberapa daerah sekitar kabupaten Cirebon dan Kuningan. "Aparat justru mendorong jangan larang, tetap di jual. Mereka tahu salurannya di sana. Karena kalau larang di sana, tertutup akses dia. Jadi sebenarnya sumber minuman beralkohol, di kabupaten cirebon dan kabupaten kuningan, dari sanalah pemasok  masuk ke Kota cirebon," tutur Robert menjelaskan.

Ia menilai kerja sama antardaerah sangat penting memangkas oknum petugas yang membekingi perederan miras. Kemudian pengawasan dan pengendalian dari pemerintah pusat harus optimal.

"Pengawasan atau pengendalian harus efektif, kalau gak ini disebut ekonomi bayangan. Yang  untung aparat yang biasa bermain itu, mereka tahu, masih banyak tempat, terutama hotel. Siapa yang bisa ini, aparat-aparat ini yang mengamankan, jadi mereka tukang beking hotel-hotel," ujar Robert.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement