Rabu 19 Oct 2016 22:14 WIB

Akademisi Dunia Bertukar Pikiran Soal Transformasi Sosial

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Universitas Indonesia
Foto: asianranking.com
Universitas Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI) menggelar International Conference on Social and Political Issues (ICSPI) di Sanur, Denpasar, 19-20 Oktober 2016. Acara ini menjadi ajang bertukar pikiran di antara akademisi-akademisi dunia terkait transformasi sosial dan ekonomi dunia.

"Selain pertukaran ide dan ilmu pengetahuan antar peneliti, acara ini juga memperluas penyebaran hasil-hasil penelitian ilmiah di antara para sarjana internasional tentang transformasi sosial dalam perspektif dan konteks berbeda," kata Dekan FISIP UI Arie Setiabudi Soesilo di Sanur, Denpasar, Rabu (19/10).

Konferensi ini, kata Arie juga mengekspos ratusan publikasi internasional terkait transformasi sosial dan ekonomi, khususnya karya peneliti-peneliti di Indonesia. Panitia setidaknya menerima lebih dari 191 abstrak dari 17 negara. Panitia juga memilih 130 makalah untuk disajikan dalam konferensi ini.

Rektor UI Muhammad Anis menambahkan tantangan transformasi sosial saat ini lebih berat dibandingkan zaman dahulu. Ilmuwan sosial, dan politik di era ini perlu terus berinovasi, dan berkontribusi membuat dunia menjadi lebih baik.

"UI saat ini bangga karena civitas akademikanya, termasuk dosen, dan mahasiswa aktif terlibat dalam melakukan penelitian terkait," katanya.

Penelitian ilmiah, kata Anis bukan hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi membawa masyarakat dunia ke arah lebih baik. UI misalnya, selama lima tahun  terakhir terus meningkatkan kegiatan penelitiannya. "Kami juga berharap di masa depan akan lebih banyak kerja sama pertukaran peneliti antara berbagai perguruan tinggi," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement