Kamis 20 Oct 2016 10:28 WIB

BKPM Klaim 2 Tahun Pemerintahan Jokowi Investasi Dipermudah

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nur Aini
Kepala BKPM Thomas Lembong mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/8).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Kepala BKPM Thomas Lembong mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Trikasih Lembong mengatakan untuk mendukung dua tahun pemerintahan Jokowi JK, BKPM melakukan berbagai formula untuk mempermudah iklim investasi di Indonesia.

Thomas mengatakan beberapa langkah sudah ia terapkan antaralain mengeluarkan izin investasi yang lebih ramah pada investor, layanan investasi, dan kerja sama dengan kepolisian untuk keamanan investasi. Thomas mengatakan, penyerapan tenaga kerja juga menjadi salah satu nilai strategis dalam proyek investasi.

“Ini merupakan bukti dari kerja nyata yang telah dilakukan oleh seluruh jajaran di BKPM dalam mendukung visi Presiden Joko Widodo untuk lebih melayani investor baik asing maupun domestik secara lebih baik,” ujarnya dalam keterangan resmi yang disampaikan di Jakarta, Kamis (20/10).

Tom menambahkan bahwa hingga minggu kedua Oktober, layanan izin investasi 3 Jam telah digunakan oleh 130 perusahaan, menghasilkan total rencana nilai investasi Rp 291 triliun dan bertujuan untuk menyerap tenaga Kerja sebesar 77.424 orang.

“Penyerapan tenaga kerja merupakan salah satu hal yang menjadi prioritas bagi pemerintah dalam melihat nilai strategis suatu proyek investasi yang ada,” ungkap Tom.

Sementara itu, terkait program kemudahan investasi langsung konstruksi (KLIK), terdapat 71 perusahaan yang memanfaatkan fasilitas layanan KLIK dengan total nilai investasi Rp 70,54 triliun dengan luasan tanah mencapai 888,93 hektare yang berlokasi di 11 kawasan industri. Sedangkan layanan percepatan jalur hijau yang diberikan kepada investor-investor yang membutuhkan untuk mempercepat proses impor mesin atau bahan baku yang mereka butuhkan, saat ini telah digunakan oleh 66 perusahaan, dengan total nilai rencana investasi sebesar Rp 179,9 triliun.

Dari data yang dimiliki oleh BKPM, realisasi investasi periode Januari-Juni 2016 naik 14,8 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu. Nilai investasi yang masuk pada periode tersebut mencapai Rp 298,1 triliun.

Penanaman Modal Asing (PMA) berkontribusi sebesar Rp 195,5 triliun naik 12,3 persen dari periode yang sama tahun 2015. Realisasi PMA itu berdasarkan asal negara lima besarnya yaitu Singapura sebesar 4,9 miliar dolar AS, Jepang 2,9 miliar dolar AS, Hong Kong 1,1 miliar dolar AS, Cina 1 miliar  dolar AS, dan Belanda 0,63 miliar dolar AS.

Hingga kuartal ketiga 2016, angka realisasi investasi diperkirakan telah mencapai Rp 445,5 triliun atau sekitar 75 persen dari target 2016. BKPM optimistis bahwa capaian target tahun ini sebesar Rp 594,8 triliun dapat tercapai.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement