Kamis 20 Oct 2016 11:13 WIB

Penyerang Tiga Polisi Tangerang Diduga Teroris ISIS

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
Polisi melumpuhkan SA (34) pria yang melakukan penyerangan terhadap tiga orang polisi di Tangerang, Kamis (20/10)
Foto: Humas Polda
Polisi melumpuhkan SA (34) pria yang melakukan penyerangan terhadap tiga orang polisi di Tangerang, Kamis (20/10)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pria, SA (34) melakukan penyerangan terhadap beberapa anggota Polri di Pos lantas Jalan Perintis Kemerdekaan Kawasan Pendidikan Yupentek Cikokol Tangerang Kota, Kamis (20/10) sekitar pukul 7.10 WIB. Diduga penyerang tersebut merupakan teroris dari gerakan ISIS. Karena dalam kasus ini polisi menemukan stiker ISIS dan juga bom pipa.

"Infonya gitu (ada stiker ISIS), saya belum dapat data lengkap," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono saat dikonfirmasi, Kamis (20/10).

Ada tiga polisi yang menjadi korban serangan membabi buta tersebut. Di antaranya Kapolsek Tangerang Kota, Kompol Efendi. Ia mengalami luka tusuk di torak jantung, sehingga harus dirujuk ke RS Siloam. Korban kedua, Kanit Dalmas Restri Tangerang Kota Iptu Bambang Haryadi, yang menglami luka dada kiri dan punggung kiri. Kemudian, anggota Sat Lantas Polsek Benteng Bripka Sukardi, yang mengalami luka punggung kanan dan lengan kanan.

Awi mengatakan, saat ini tersangka sudah dilumpuhkan dengan luka tembak beberapa kali. Tersangka sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Kabupaten Tangerang dan dirujuk ke RS Kramat Jati.  "Tersangka masih hidup. Tersangka melakukan  penyerangan dengan membati buta menggunakan golok serta melempar sumbu menyerupai bahan peledak sebanyak dua batang," kata Awi.

Selain mengangkap pelaku, polisi juga mengamankan senjata yang digunakan pelaku. Di antaranya berupa satu buah senjata tajam (sajam) jenis pisau, satu buah sajam jenis badik, satu buah sarung sajam badik, satu buah benda yang diduga bom pipa, yang terletak di pinggir jalan dan di pinggir kali. Kemudian, satu tas warna hitam, satu buah sorban putih, dan satu buah stiker yang diduga ISIS menempel di Pos Lantas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement