REPUBLIKA.CO.ID, BANGKA BELITUNG -- Imam Masjid al-Aqsa Palestina, Syaikh Ali Umar Yakub al-Abbasi, menyampaikan ucapan terima kasih kepada umat Islam Indonesia, dan mengajak untuk terus menjaga persatuan umat.
Ucapan terima kasih ini disampaikan Syaikh Ali Umar Yakub al-Abbasi kepada ribuan warga Bangka Belitung yang menghadiri tabligh akbarnya. Kegiatan tabligh akbar oleh Imam Masjid al-Aqsa Palestina Syaikh Ali Umar Yakub al Abbasi ini diselenggarakan di Masjid Nurul Huda Sungailiat Bangka Belitung, Rabu Malam (19 Okt).
Dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, saat pidato Syaikh Ali menyampaikan penghargaan yang setinggi-tinginya kepada bangsa Indonesia yang konsisten mendukung kemerdekaan Palestina. Rakyat Palestina yang kini masih dalam penderitaan karena konflik yang tak berkesudahan dengan Israel, sangat membutuhkan dukungan seluruh umat Islam. Ulama 57 tahun ini sangat merindukan persatuan Islam untuk Palestina.
"Sebagaimana firman Allah, kita diciptakan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk saling mengenal. Perjumpaan kita di Bangka ini adalah bagian dari upaya untuk saling mengenal. Marilah kita umat Islam bersatu dan jangan bepecah belah," kata Syaikh Ali Umar Yakub al-Abbasi.
Imam Masjid al-Aqsa juga kembali mengingatkan seluruh jamaah agar selalu bershalawat untuk Rasulullah dan meneladani manusia terbaik di muka bumi itu. Berkat kerja keras dan dakwah rasul yang penuh kelembutan dan kasih sayanglah terlahir miliaran umat Islam di berbagai belahan dunia.
Terkait adanya keputusan UNESCO pada pekan lalu yang menyatakan Masjid al-Aqsa sebagai situs dan tampat ibadah warisan milik umat Islam, syaikh ali menyambut baik, meski tanpa keputusan tersebut baginya Masjid al-Aqsa selamanya sudah menjadi milik umat Islam.
Kedatangan Imam Masjid al-Aqsa di Bangka Belitung atas Undangan Bupati Bangka Tengah, Erzaldi Rosman Djohan. Menurut Erzaldi, ini adalah bagian dari upayanya untuk terus membumikan ajaran Islam yang rahmatan lil 'alamin. Erzaldi berharap agar umat Islam tidak saling mengklaim sebagai yang paling benar dan menyalahkan kelompok lain yang dianggap berbeda.
"Islam agama yang rahmatan lil 'alamin. Jangan saling menyalahkan dan mengkafirkan. Lebih baik terus berdakwah untuk kebaikan bangsa. Kita dakwahi yang tidak shalat agar shalat, yang amal solehnya masih sedikit jadi perbanyak amal," tutur Erzaldi.