REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Seorang perempuan warga negara Belanda yang meninggal dunia akibat tertabrak kereta di Stasiun Lempuyangan Yogyakarta terindikasi bunuh diri. Turis itu semula berniat menggunakan kereta tujuan Banyuwangi.
"Dari berbagai keterangan yang sudah dihimpun, warga Belanda tersebut terindikasi melakukan bunuh diri dengan meloncat ke rel," kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta Eko Budiyanto di Yogyakarta, Kamis.
Oleh karena itu, Eko menyebut, kejadian tersebut sama sekali bukan disebabkan kelalaian petugas di Stasiun Lempuyangan. Petugas sudah menjalankan tugasnya untuk selalu mengingatkan penumpang agar tidak berada di lokasi berbahaya.
Informasi tersebut, lanjut Eko, disampaikan melalui pengeras suara atau petugas yang melakukan patroli keliling di stasiun dan di sepanjang emplasemen. "Penumpang diingatkan agar berada di belakang garis kuning saat ada kereta yang melintas agar tidak terlalu dekat dengan kereta. Hal ini selalu dilakukan oleh petugas," katanya.
Ia berharap, masyarakat yang berada di stasiun selalu mengikuti arahan dari petugas demi keamanan penumpang dan kelancaran perjalanan kereta api.
Baca juga, Turis Belanda Tersambar Kereta Api.
Turis perempuan asal Belanda yang meninggal dunia diketahui bernama Denise Pronk (23). Ia semula akan melakukan perjalanan dengan kereta Sri Tanjung relasi Yogyakarta-Banyuwangi bersama teman prianya.
Namun, belum sempat naik ke kereta Sri Tanjung, perempuan tersebut meloncat ke arah kereta Joglokerto yang melintas dari arah timur untuk berhenti di Stasiun Lempuyangan sekitar pukul 07.15 WIB