Kamis 20 Oct 2016 17:44 WIB

Sukabumi Masih Waspadai Penyebaran Flu Burung

Rep: Riga Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Subtipe flu yang menyerang unggas, H9N2 dilaporkan menginfeksi manusia di Hong Kong. (ilustrasi)
Foto: REUTERS
Subtipe flu yang menyerang unggas, H9N2 dilaporkan menginfeksi manusia di Hong Kong. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI—Pemerintah Kabupaten Sukabumi masih mewaspadai penyebaran flu burung pada unggas. Langkah tersebut untuk mencegah penyebaran flu burung di tengah kondisi cuaca ekstrem yang terjadi saat ini.

Kasus unggas positif flu burung di Kabupaten Sukabumi sempat melanda empat kecamatan di awal 2016 lalu. Ke empat kecamatan itu yakni Sagaranten, Tegalbuleud, Cikidang, dan Kabandungan.

Dari empat lokasi tersebut terdapat ratusan unggas yang mati akibat serangan flu burung.‘’ Kami tetap mewaspadai penyebaran flu burung,’’ ujar Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner, Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Sukabumi Winda Sri Rahayu kepada Republika.co.id Kamis (20/10).

Meskipun saat ini kasus flu burung sudah tidak ditemukan lagi. Kewaspadaan menghadapi flu burung ungkap Winda diperlukan untuk menghadapi fenomena cuaca yang ekstrem. Di mana, pada kondisi tersebut dikhawatirkan menyebabkan maraknya penyebaran penyakit pada unggas seperti flu burung maupun tetelo atau newcastle disease(ND).

Turunnya kasus flu burung lanjut Winda, disebabkan mulai tingginya kesadaran peternak. Misalnya dengan meningkatkan biosecurity dalam pengelolaan peternakan unggas. Selain itu lanjut Winda, pemkab juga menggalakan vaksinasi dan meminta warga mengandangkan hewan peliharaanya.

Selain itu ketika ada unggas yang mati mendadak dapat segera melaporkan kasus tersebut kepada petugas disnak maupun aparat desa dan kecamatan. Kepala Disnak Kabupaten Sukabumi Iwan Karmawan menambahkan, pada musim kemarau basah ini penyakit yang retan menyerang unggas adalah tetelo.

"Namun hingga kini belum ada laporan terkait peningkatan kasus,’’ imbuh dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement