REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemimpin spiritual Tibet yang juga pemenang Nobel Perdamaian, Dalai Lama, mendesak Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi untuk menjembatani kesenjangan antara umat Budha dan Muslim di Myanmar. Menurut Dalai, saat ini Aung San punya kesempatan untuk melakukannya.
"Dan saya pikir dia harus memperhatikan beberapa kesenjangan antara umat Budha dan Muslim,” kata Dalai Lama dikutip The Irrawaddy, Kamis (20/10).
Dalai Lama menyoroti pentingnya kedamaian batin sebagai sarana untuk mengakhiri konflik di tengah perbedaan. Menurut Dalai, kedamaian batin merupakan modal untuk menciptakan perdamaian dunia.
“Apa yang kita butuhkan adalah pendekatan yang lebih universal dengan nilai-nilai kemanusiaan yang dapat menarik bagi semua orang. Ada alasan untuk optimis,” kata pria 81 tahun ini.
Hingga saat ini, sebagian besar komunitas Buddha dan Muslim di negara bagian Arakan tetap terpisah sejak kekerasan anti-Muslim melanda wilayah tersebut pada tahun 2012 dan 2013. Kekerasan anti-Muslim tersebut telah memakan korban puluhan jiwa dan 140 ribu pengungsi yang diidentifikasi sebagai Muslim Rohingya terlantar.