REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) melaksanakan Muktamar Luar Biasa untuk memilih calon ketua baru di Pesantren As-Syafiiyah, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jumat (21/10). Setelah Muktamar mereka ingin membuat sebuah program untuk memberdayakan ekonomi anggota BKMT di berbagai daerah.
Ketua BKMT terpilih pada Muktamar Luar Biasa, Syifa Fauzia mengatakan, ada beberapa program unggulan yang akan dilakukan di masa kepengurusannya. Program BKMT akan menitiberatkan perhatian kepada BKMT di daerah. Supaya para anggota lebih tanggap dalam berkomunikasi juga tanggap menggunakan teknologi.
Tujuannya agar komunikasi anggota BKMT dari pusat sampai ke daerah lancar. Selanjutnya, BKMT akan memutakhirkan data base karena anggotanya sudah sangat banyak dan tersebar di seluruh Indonesia. BKMT juga akan membuat program untuk memberdayakan ekonomi anggotanya.
"Bagaimana di daerah atau di pusat ada pemberdayaan ekonomi yang bersifat untuk mensejahterakan keorganisasian dan juga bisa membantu lingkungan sekitar," kata Syifa kepada Republika.co.id di Pesantren As-Syafiiyah, Jumat (21/10).
Menurutnya, BKMT juga ingin bekerjasama dengan pihak-pihak yang bisa membantu untuk program pemberdayaan ekonomi baik di tingkat daerah maupun nasional. Karenanya, BKMT ingin bekerjasama dengan kementerian, pemerintah dan pihak-pihak swasta.
Di setiap daerah ada UKM, dijelaskan Syifa, UKM-UKM tersebut akan dimanajeman supaya bisa memotivasi ibu-ibu dan memberdayakan perekonomian mereka. Selanjutnya, BKMT akan kejasama dengan pihak lain untuk memfasilitasi ibu-ibu yang memiliki UKM agar bisa mendapatkan sertifikasi halal.
"Misalkan ada ibu-ibu yang punya usaha UKM ingin punya sertifikasi halal," ujarnya.
Menurutnya, BKMT kedepannya juga akan bekerjasama dengan Kementrian Perdagangan untuk mensosialisasikan konsumen cerdas kepada anggota majelis taklim. Jadi, kedepannya majelis taklim akan lebih luas cakupan pembelajarannya. Tidak hanya memberikan pelajaran agama, tapi akan berusaha memberdayakan muslimah.
"Bagaimana supaya sebagai muslimah ini bisa untuk memberdayakan diri, menggali potensi diri yang kita punya dan juga bagaimana supaya organisasi bisa bermanfaat," jelasnya.
Dikatakan Syifa, BKMT juga ingin bekerjasama dengan pihak-pihak yang bisa memberikan pelatihan dan penyuluhan. Misalnya memberikan penyuluhan kesehatan, pendidikan, keuangan, politik dan wawasan. Kedepannya, anggota BKMT bisa menjadi mubaligh, ustazah maupun aktivis perempuan.
Fuji E Permana