Jumat 21 Oct 2016 17:59 WIB

One Way Puncak Diprotes, Kasatlantas Klaim tak Ada Cara Lain

Rep: Santi Sopia/ Red: Andi Nur Aminah
Polisi mengatur arus lalu lintas menuju Puncak, Bogor, Jawa Barat
Polisi mengatur arus lalu lintas menuju Puncak, Bogor, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Kabupaten Bogor, Silfia Sukma mengklaim Sistem Satu Arah (SSA) alias one way sejauh ini menjadi satu-satunya cara mengurai kemacetan di Jalur Puncak. SSA dinilainya dapat menarik arus lalu lintas di titik-titik kemacetan. "Selama ini yang paling efektif diterapkan di Puncak itu ya one way. Belum ada cara lain," ujarnya kepada Republika.co.id, Jumat (21/10).

Tak dimungkiri, Silifa mengatakan beberapa saran mengurangi kepadatan lalu lintas sudah diterima pihak kepolisian. Namun, dia mengatakan tetap saja sampai saat ini, pemberlakuan one way masih dinilai yang paling efektif. "Jadi sampai sekarang memang belum ada jalan lain. Saran yang masuk seperti buat jalur alternatif tapi belum," ujarnya.

Dia menambahkan, selama belum ada eksekusi pelebaran jalan ataupun pembuatan fly over, maka one way masih menjadi alternatif terbaik. Selain memberlakukan one way, dilakukan juga penertiban PKL agar tidak menggunakan badan jalan sehingga menghambat lalu lintas. "Kita hanya menertibkan, kalau relokasinya juga diprotes itu wewenang Pol PP," ujarnya.

Kabid Dalop POL PP, Asnan mengatakan penertiban PKL di Jalur Puncak dilaksanakan sesuai perintah bupati. Terlepas dari banyaknya protes dan segala macam, Asnan mengatakan itu kaitannya dengan bagian penataan PKL. "Walaupun Pol PP termasuk anggota di dalamnya. Memang penertiban harus dilaksanakan," ujar dia.