REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kabupaten Gunung Kidul menyatakan siap dan merestui kegiatan peletakan batu pertama proyek pembangunan resor dan vila di wilayah Gunung Kidul. "Kita siap untuk menerima kegiatan groundbreaking (peletakan batu pertama) pembangunan resor dan vila di wilayah Gunung Kidul," kata Wakil Bupati Gunung Kidul Immawan Wahyudi, Jumat (21/10).
Ia mengatakan, secara prinsip Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul menyepakati bahwa pembangunan proyek properti di Gunung Kidul harus mengikuti kontur tanah di daerah tersebut. Sehingga, kata dia, tidak ada lagi pembangunan hotel seperti yang dilakukan di Kota Yogyakarta dan daerah lainnya di DIY.
"Prinsipnya, pembangunan properti di Gunung Kidul harus memanfaatkan eksotika wilayah, dengan tetap mempertahankan kontur tanah yang ada. Jadi, yang paling tepat adalah pembangunan resort dan vila," jelas Immawan.
Ia mengakui, pada akhir Oktober 2016 akan dilakukan groundbreaking resor dan vila di Gunung Kidul.
"Kemungkinan besar, investornya sudah langsung berkomunikasi dengan Bupati Gunung Kidul. Intinya, kami menyambut baik upaya pembangunan resor dan vila yang akan menampilkan keindahan wilayah Gunung Kidul," tegas Wakil Bupati.
Selain itu, tambah Immawan, pembangunan resor dan vila di Gunung Kidul, diharapkan dapat melibatkan masyarakat sekitar untuk bekerja dan menambah pendapatan. Sebagaimana diinformasikan, Gunung Samudera Group (GSG) akan melakukan groundbreaking pembangunan kondotel, resor dan vila senilai Rp 200 miliar dengan luas area 30 hektare (ha), di Kabupaten Gunung Kidul, pada 30 Oktober 2016.