REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Wilayah Cianjur menjadi salah satu daerah dengan tingkat kasus human trafficking tertinggi di Indonesia. Ketua Advokasi Perempuan dan Anak P2TP2A Istri Binangkit Cianjur, Jabar, Lidya Indiyani Umar, di Cianjur, Jumat (21/10).
Minimnya SDM dan pengetahuan warga ungkap dia, membuat warga dari kalangan ekonomi lemah rentan menjadi korban perdagangan orang tersebut, dimana hal tersebut menjadi pemicu tingginya kasus perbudakan abad modern.
"Masih banyak warga terutama kaum perempuan yang tidak tahu praktek trafficking, sehingga dengan mudah tergiur buju rayu," katanya.
Selama ini di Cianjur, praktek trafficking selalu dibungkus dengan modus penyaluran tenaga kerja, baik dalam negeri maupun sebagai buruh migran. "Baru-baru ini, kami menjemput dua orang warga Cianjur di Batam dan Medan yang menjadi korban, dimana mereka ditawari bekerja namun di sana dijadikan PSK," katanya.
Tingginya angka tersebut, membuat pihaknya bertekad untuk terus melakukan upaya penyadaran warga akan bahaya dan pola praktek perdagangan orang tersebut, termasuk melakukan sosialisasi ke sekolah dan lembaga lainnya.
Bahkan tutur dia, saat ini pihaknya akan bekerjasama dengan lembaga Mentari asal Amerika Serikat dalam menanggulangi perdagangan orang tersebut, sehingga angka korban perdagangan orang di Cianjur dapat menurun dan hilang.
Selama ini, ungkap dia, persoalan ekonomi atau kemiskinan menjadi faktor pendorong seseorang untuk mudah tergiur bekerja di luar daerah atau luar negeri, dimana gaji besar yang dijanjikan membuat korban lupa apa bahaya yang akan mereka hadapi.
"Kami selalu mengimbau warga melalui aparatur pemerintahan baik di tingkat RT sampai kecamatan, untuk memberikan masukan pada warganya yang hendak bekerja baik dalam dan luar negeri, jangan sampai tergiiur begitu saja dengan janji-janji oknum berkedok jasa penyalur," katanya.
Sementara Pemkab Cianjur, berjanji akan memberikan dukungan anggaran secara optimal untuk mengatasi dan mensosialisasikan pencegahan trafficking di wilayah tersebut. "Harapan kami kasus perdagangan orang yang menimpa warga Cianjur, terus menurun setiap tahunnya, kami akan menambah dana untuk penanggulangan kasus tersebut," kata Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar.