REPUBLIKA.CO.ID, Empat orang warga Palestina ditahan oleh pasukan keamanan saat menyaksikan sebuah festival keagamaan di permukiman Yahudi di Israel. Festival sendiri dihadiri oleh lebih dari 100 orang warga Israel termasuk perwira militer dan polisi senior.
Menurut Dewan permukiman Israel Yesha Oded Revivi, setidaknya ada sekitar 30 warga Palestina yang datang ke acara festival. Hingga Jumat (21/10), empat orang warga Palestina tersebut masih ditahan oleh pihak keamanan Palestina. “Kami mendengar mereka mendapat panggilan untuk diinterogasi,” kata Revivi dikutip Al Arabiya.
Dia mengatakan orang-orang yang ditangkap itu merupakan tokoh senior di desa-desa Palestina, Wadi al-Nis dan Al-Khadar. Menurut Revivi, tujuan festival ini adalah untuk meningkatkan hubungan antara permukiman dan masyarakat Palestina tetangga.
Dalam sebuah wawancara dengan radio militer Israel, Mohammed Taha, wakil gubernur kota terdekat Bethlehem, mengatakan hal itu melanggar hukum Palestina untuk menormalkan hubungan dengan permukiman Israel.
Sebelumnya, Israel merebut Tepi Barat pada 1967 dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional. Kini, lebih dari 400 ribu warga Israel tinggal di pemukiman di Tepi Barat. Ini dianggap oleh masyarakat internasional salah satu kendala terbesar bagi perdamaian.
Awal Oktober lalu, pemerintah Amerika Serikat mengutuk perluasan pemukiman Israel. Pertumbuhan permukiman mereka terus menarik kecaman dari masyarakat internasional.