Sabtu 22 Oct 2016 03:05 WIB

378 Jembatan Gantung Rusak di Lebak

Warga menyeberang melalui jembatan gantung
Warga menyeberang melalui jembatan gantung

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Bupati Lebak Iti Octavia menyebutkan sebanyak 378 jembatan gantung di Kabupaten Lebak, Banten mengalami kerusakan akibat dimakan usia. "Sebagian besar kondisi jembatan itu berpotensi menimbulkan kecelakaan karena kondisinya sudah bolong-bolong dan keropos," kata Iti Octavia di Lebak, Jumat (21/10).

Pemerintah daerah terus mengusulkan bantuan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) maupun APBD setempat. Keberadaan jembatan gantung cukup vital untuk akses ekonomi masyarakat antardesa. Namun, kondisi jembatan gantung itu cukup memprihatinkan sehingga perlu dilakukan pembangunan.

Meskipun pemerintah pusat telah membangun 10 jembatan gantung, namun masih banyak ditemukan jembatan rusak berat.

"Kami berharap perusahaan swasta maupun BUMN dapat menyalurkan bantuan untuk pembangunan jembatan gantung," katanya.

Menurut dia, saat ini Kabupaten Lebak merupakan wilayah dengan jumlah jembatan gantung terbanyak di Banten. Sebab, Kabupaten Lebak memiliki daerah aliran sungai dengan kapasitas sungai utama dan anak sungai. Bahkan, jumlah sungai dari hulu ke hilir mencapai 186 sungai dan 16 sungai besar.

Hampir di semua kecamatan terdapat jembatan gantung untuk menghubungkan antardesa. "Kami dari tahun ke tahun terus memperbaiki pembangunan jembatan gantung, namun anggaran relatif terbatas," ujarnya.

Ia mengatakan dari 378 jembatan gantung dengan kategori rusak berat dan rusak sedang akibat dimakan usia, juga konstruksi jembatan kurang berkualitas. Selain itu, kerusakan juga karena diterjang bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor.

Untuk mengantisipasi kecelakaan, dia mengatakan pihaknya menutup jembatan gantung yang masuk kategori rusak berat.

"Kami berharap ke depan seluruh jembatan gantung dalam kondisi baik sehingga dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat," jelasnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement