Sabtu 22 Oct 2016 09:05 WIB

Thailand di Persimpangan Jalan Setelah Kematian Raja

Red: Ani Nursalikah
 PM Prayuth Chan-ocha
Foto: Reuters
PM Prayuth Chan-ocha

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha mengatakan Thailand berada di persimpangan jalan menyusul kematian Raja Bhumibol Adulyadej. Pada Jumat (21/10), ia mendesak rakyat Thailand tetap bersatu serta menjadi negara terdepan.

Raja Bhumibol (88 tahun) mangkat pada 13 Oktober di rumah sakit Bangkok. Banyak acara umum di negara tersebut dibatalkan dan kebanyakan warga mengenakan baju hitam setelah pemerintahan militer menyatakan masa berkabung satu tahun.

Prem Tinasulanonda (96), pemimpin Dewan Penasihat, memegang tampuk kekuasaan sampai Putra Mahkota Pangeran Vajiralongkorn menjadi raja. Prayuth mengatakan pengangkatan Putra Mahkota bisa dilakukan dalam masa tujuh hingga 15 hari atau lebih setelah kematian Raja Bhumibol.

Penguasa berusaha meyakinkan negara tersebut kematian raja tidak akan membuyarkan rencana kembali ke aturan demokratis, termasuk pemilihan umum pada 2017. Prayuth menekankan bisnis dan pemerintahan harus berjalan seperti biasa.