REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan melanjutkan dan menyempurnakan konsep penataan kampung deret yang pernah digagas Joko Widodo saat menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. Penataan akan melibatkan unsur masyarakat.
"Kami melihat ke depan ingin menata, salah satunya dengan konsep kampung deret ini," kata Anies di sela-sela kunjungan ke Kelurahan Kali Anyar, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (22/10).
Anies mengatakan, penataan permukiman penduduk di ibu kota tidak bisa dilakukan pemerintah sendiri. Penataan akan melibatkan masyarakat terkait maupun seniman, budayawan, dan pekerja sosial. "Jadi bukan hanya pemerintah datang dengan konsep, tapi mengajak warga masyarakat untuk terlibat," tuturnya.
Dengan kebersamaan yang terbangun antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam setiap sektor pembangunan, Anies mengatakan berbagai persoalan sosial yang muncul akan dapat teratasi. Salah satu permasalahan yang dihadapi kawasan padat penduduk seperti Tambora adalah pencegahan berbagai potensi kebakaran dan kebutuhan air bersih.
"Karena itu, RT/RW, majelis taklim diaktifkan, bahkan diperkuat. Dengan begitu persoalan-persoalan yang ada di tingkat kampung bisa diselesaikan dengan cepat di tingkat lokal," katanya.
Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 akan diikuti tiga pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur. Mereka adalah Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.