REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa bumi tektonik menggoyang wilayah selatan Jawa Barat. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi terjadi pada pukul 05.44 WIB dengan kekuatan 4,9 Skala Richter (SR) dengan episenter terletak pada koordinat 8,08 LS dan 107,59 BT, tepatnya di Samudra Hindia pada jarak 130 kilometer arah selatan Kota Bandung pada kedalaman 67 kilometer.
Peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan dampak gempabumi berupa goyangan dirasakan di beberapa daerah seperti Ciagra, Sindangbarang, Cidaun, Citalahab, Cimari, Bangbayang, Pameutingan, Karanganyar, Kelapagenep, Cijulang, Pameungpeuk, dan Sindangsari dalam skala intensitas II SIG-BMKG (III MMI). Beberapa warga di daerah ini dilaporkan sempat keluar rumah untuk mencoba meyelamatkan diri. Goyangan gempa bumi juga dirasakan di Garut dan Bandung pada I SIG-BMKG (II MMI) sehingga hanya beberapa orang yang merasakan.
"Ditinjau dari kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa bumi ini merupakan gempabumi kedalaman menengah akibat aktivitas subduksi lempeng,"ujar Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, Ahad (23/10).
Dalam hal ini Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia terjadi deformasi batuan di zona Benioff di bawah tepi utara cekungan busur muka (fore arc basin) di lepas pantai selatan Jawa Barat. Peta aktivitas kegempaan menunjukkan bahwa beberapa tahun terakhir di zona ini memang terjadi peningkatan aktivitas gempa bumi di kedalaman menengah.
Hasil monitoring BMKG hingga saat ini menunjukkan belum terjadi gempa bumi susulan. "Untuk itu kepada masyarakat di daerah pesisir selatan Jawa Barat diimbau agar tetap tenang karena gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya.