REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak menyebutkan permukaan Sungai Ciberang-Ciujung siaga I bencana banjir seiring tingginya curah hujan di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
"Kami menetapkan siaga banjir karena permukaan Sungai Ciberang-Ciujung mencapai 455 centimeter dengan debit air 330 meter kubik per detik," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi, Ahad (23/10)
Permukaan Sungai Ciberang-Ciujung terus meluap karena curah hujan di daerah kawasan hulu TNGHS cenderung meningkat. Intensitas curah hujan ringan dan sedang berlangsung antara dua sampai lima jam. Ketinggian permukaan Sungai Ciberang-Ciujung pada pagi hingga siang hari pun mengalami kenaikan. Karena itu, pihaknya tetap mewaspadai bencana banjir dan longsor.
"Dengan kewaspadaan ini tentu dapat mencegah korban jiwa jika terjadi bencana alam," katanya.
Menurut dia, apabila curah hujan terjadi di kawasan hulu Sungai Ciberang-Ciujung meningkat maka berpeluang banjir di wilayah hilir yang meliputi Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang.
"Kami siaga penuh jika hujan itu melanda di kawasan hulu karena dipastikan diterjang banjir besar," katanya.
Ia menyebutkan, sejak Sabtu (22/10) malam luapan Sungai Ciberang-Ciujung mulai meningkat, namun belum melanda banjir dan longsoran. Curah hujan masih relatif normal, meskipun terjadi peningkatan selama dua hari terakhir.
"Kami mengingatkan warga agar tetap waspada banjir terutama mereka yang tinggal di bantaran sungai yang jumlahnya mencapai ribuan orang," ujarnya.