Ahad 23 Oct 2016 13:02 WIB

Cilacap Masih Paling Rawan Bencana di Jateng

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Teguh Firmansyah
Puting Beliung
Foto: antara
Puting Beliung

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Berbagai macam bencana yang selama ini terjadi di wilayah Kabupaten Cilacap, menyebabkan wilayah ini menjadi kabupaten nomor satu di Jateng yang paling rawan bencana.

Meski sangat jarang terjadi bencana yang merenggut korban dalam jumlah besar, namun potensi bencana yang mungkin terjadi sangat bermacam-macam.

"Hampir semua jenis bencana, baik bencana seperti tsunami, banjir, tanah longsor, angin puting beliung, gempa bumi, dan musibah kebakaran, bisa terjadi di wilayah Cilacap. Yang tidak hanya bencana erupsi gunung berapi, karena di wilayah kita tidak ada gunung berapi," jelas Kepala BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy, Sabtu (22/10).

Meski di Jateng Cilacap menjadi kabupaten nomor satu soal kerawanan bencana, namun di tingkat nasional, masih masuk ranking 17.  ''Kalau untuk tingkat nasional, urutan kita memang turun dari posisi tiga menjadi 17. Hal ini dipertimbangkan dengan kinerja BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) selama ini,'' jelasnya.

Menurutnya, peringkat kerawanan bencana Kabupaten Cilacap turun dari peringkat 3 ke 17 secara nasional, karena BPBD-nya dinilai cukup sigap dan cepat dalam menanggulangi kejadian bencana yang pernah terjadi.

Dia menyebutkan, untuk mendukung operasional upaya penanggulangan bencana,  BPBD Cilacap telah mendapatkan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berupa beberapa kendaraan operasional dan logistik.

Antara lain berupa kendaraan forklif, dan dua unit mobil grand max yang disalurkan untuk kebutuhan operasional UPT BPBD Majenang dan Sidareja.

"Selain itu, bantuan kepada korban rumah roboh dan rusak, sudah kita salurkan pada 16 orang serta bantuan bronjong kepada satu desa. Tak hanya itu, sebelumnya kami juga menerima bantuan tiga perahu karet dari BNPB," jelasnya.

Baca juga, Ini Penyebab Bencana Longsor di Jateng, Menurut BNPB.

BPBD Cilacap, pada Sabtu (23/10) menggelar apel besar kesiap siagaan penanggulangan bencana yang diiukuti oleh personil BPBD dan seluruh mitra BPBD. Apel besar dilaksanakan di lapangan alun-alun Kecamatan Gandrungmangu yang berada di wilayah barat Kabupaten Cilacap.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement