Ahad 23 Oct 2016 17:02 WIB

Premi Asuransi Umum Diperkirakan Bisa Tumbuh 15 Persen

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nur Aini
Asuransi, ilustrasi
Asuransi, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Komisioner Industri Keuangan Non-Bank OJK Edy Setiadi menyebutkan, hingga akhir tahun ini premi bisnis asuransi umum akan tumbuh sekitar 15 persen. "Bisnis asuransi umum tidak semata tergantung pada kendaraan bermotor, sehingga jika digabung dengan perusahaan reasuransi maka premi bisa tumbuh diperkirakan sekitar 15 persen," ujar Edy Setiadi, Ahad (23/10).

Sementara untuk asuransi kendaraan bermotor, memang terkena dampak oleh pembiayaan multifinance yang belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Selain itu, menurutnya sumber dana dari bank juga menurun. Sehingga apabila pada tahun depan perekonomian tumbuh dan likuiditas cukup, maka premi asuransi pun akan bertumbuh baik.

Pasar otomotif yang cenderung stagnan, menyebabkan pertumbuhan premi bruto PT Asuransi Astra Buana juga mengalami stagnan yakni sebesar Rp 4,5 triliun hingga akhir tahun 2016. Nilai ini sama dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Menurur CEO PT Asuransi Astra Buana, Santosa, kondisi industri kendaraan bermotor pada tahun ini masih lebih baik dibandingkan 2015. "Secara tahunan, premi kita sama seperti tahun lalu. Tahun lalu Rp 4,5 triliun. Sekarang ini asuransi konvensional Rp 4 triliun dan syariah Rp 500 miliar dari target akhir tahun Rp 4,5 - 4,6 triliun," ujar Santosa, belum lama ini.