REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Jumlah ladang opium, bahan utama pembuat heroin, di Afghanistan meningkat tiga kali lipat dalam 20 tahun terakhir. Survey yang dilakukan badan urusan narkoba PBB, UNODC, menunjukkan total luas lahan budidaya opium meningkat 10 persen menjadi 201 ribu hektar pada 2016.
"Survei ini menunjukkan kekhawatiran dalam upaya memerangi masalah obat-obatan terlarang dan dampaknya terhadap pembangunan, kesehatan, dan keamanan," ujar Direktur Eksekutif UNODC, Yury Fedotov.
Kurangnya perhatian keamanan pemerintah dinilai menjadi penyebab sulitnya memberantas ladang opium. Pemberantasan sejauh ini hanya mencapai 335 hektar.
"Kenaikan budidaya drastis terjadi di wilayah Badgis, yang situasi keamanannya memburuk sejak 2015," kata dia.
Temuan UNODC yang dirilis pada Ahad (23/10) ini juga menunjukkan adanya estimasi peningkatan hasil ladang opium sebesar 30 persen.