Senin 24 Oct 2016 00:22 WIB

Gubernur NTB Ajak Santri Merawat Kemerdekaan

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Ilham
TGH Zainul Majdi
Foto: Rakhmawaty La'lang
TGH Zainul Majdi

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur NTB, TGH Muhammad Zainul Majdi mengatakan, kaum santri memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia. Sebab, santri adalah cikal bakal lahirnya Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Pria yang akrab dipanggil Tuan Guru Bajang menyebutkan, kaum santri merupakan elemen utama dalam perjuangan kemerdekaan dengan cara membangun silaturahmi dengan dunia luar, khususnya negara-negara Timur Tengah. "Negara pertama yang mengakui kemerdekaan kita adalah Mesir, itu juga berkat upaya dan kerja keras komunikasi dan silaturahmi para santri pada timur tengah," ujarnya kepada wartawan di Mataram, NTB, Ahad (23/10).

Dia menilai, Hari Santri sebaiknya dijadikan momentum intropeksi para santri dalam mengawal kemerdekaan dan merawat kebangsaan yang telah dibangun para pendahulu. "Ini kesempatan muhasabah dan intropeksi sehingga ke depan kontribusi para santri bisa lebih banyak lagi untuk pembangunan negara," lanjutnya.

Pada momen Hari Santri ini, bangsa Indonesia bisa belajar dari nilai-nilai yang tertanam di Pondok Pesantren, salah satunya kesederhanaan sebagai langkah memajukan tanah air.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement