REPUBLIKA.CO.ID, BUJUMBURA -- Polisi Burundi menangkap jurnalis Amerika Julia Steers dan temannya seorang warga Burundi Gildas Yihundimpundu. Keduanya ditangkap di Mutakuran utara ibu kota Bujumbura.
Juru Bicara Kepolisian Pierre Nkurikiye mengatakan, polisi menginterograsi mereka karena mereka mau menghancurkan bukti-bukti kejahatan yang dilakukan pemberontak. "Namun jurnalis yang berhubungan dengan Women's Media Foundation telah diserahkan ke Kedutaan Amerika," ujarnya, Ahad, (23/10).
Sedangkan Gildas Yihundimpundu masih ditahan untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Ini untuk mengetahui apa benar mereka mau menghancurkan bukti-bukti kejahatan pemberontak.
Selama ini, Pemerintah Burundi menyebut demonstran sebagai pemberontak. Padahal, mereka hanya berdemo, bukan merencanakan kudeta.
Demonstran melakukan demo besar-besaran saat Presiden Pierre Nkurunziza mengumumkan ia akan menduduki kursi kepresidenan untuk ketiga kalinya. Para demonstran menilai Nkurunziza melanggar undang-undang.
Sedangkan Pemerintah Burundi menuduh demonstran mendukung pemberontak, bahkan melabeli mereka dengan sebutan pemberontak. Dalam berbagai konflik tersebut setidaknya 450 orang tewas.