REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir akibat naiknya air laut dan hujan deras selama tiga hari berturut-turut membuat 1.000 rumah milik keluarga di kota Palopo, Sulawesi Selatan terendam. Banjir yang sempat mencapai ketinggian 70 sentimeter itu mulai terjadi pada Sabtu malam di kota Palopo, merendam satu kecamatan dan lima kelurahan.
"Warga yang rumahnya terendam terpaksa mengungsi ke kerabat terdekat yang aman," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, dalam pernyataan tertulis.
Selain membuat ribuan rumah terendam, banjir juga merusak tambak rumput laut dan ikan bandeng seluas 150 hektar.
Saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat telah mendirikan sejumlah posko pemantauan, serta memberikan bantuan kebutuhan dasar kepada masyarakat yang menjadi korban.
Selain itu, wali kota setempat juga telah menetapkan status siaga darurat banjir bagi Palopo. Menurut keterangan Sutopo, air kini telah berangsur surut hingga mencapai 20 sentimeter sehingga masyarakat sudah kembali beraktivitas secara normal. Cuaca pada Ahad malam juga terpantau cerah.