REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat jumlah pemohon pembelian angkutan lingkungan roda tiga bajaj di wilayahnya mencapai 250 unit. Permintaan itu diajukan oleh sejumlah warga dan kalangan pengusaha angkutan umum di sejumlah kecamatan setempat.
"Saat ini sudah ada pengajuan pembelian bajaj melalui Koperasi Angkutan Bekasi (Koasi) sebanyak 250 unit," kata Ketua Organda Kota Bekasi Hotman Pane, Senin (24/10).
Pemintaan itu ada yang berasal dari Kecamatan Jatisampurna, Bekasi Selatan dan Rawalumbu. Menurut dia, pesanan itu dilakukan oleh pengusaha angkot, pengendara ojek lingkungan hingga warga di lingkungan perumahan yang ingin memulai usaha keluarga.
"Paling banyak dari kalangan pengusaha angkot dengan pemesanan rata-rata tiga hingga lima unit," katanya.
Adanya permintaan tersebut, kata Pane, merupakan bukti adanya respons positif masyarakat terhadap operasional bajaj ramah lingkungan di Kota Bekasi. Dikatakan Pane, bajaj berbahan bakar gas dan bahan bakar minyak produksi PT TVS King dan Rear Engine (RE) itu dipasarkan dengan harga Rp65-Rp67 juta.
Persyaratan kepemilikan bajaj itu mengharuskan pemohonnya masuk dalam keanggotaan Koasi di bawah Organda Kota Bekasi.
"Ada yang dicicil dengan uang muka minimal Rp15 juta dengan lama angsuran maksimal enam tahun," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Pemkot Bekasi melakukan uji coba operasional bajaj ramah lingkungan sebanyak 20 unit di Perumahan Bekasi Permai, Kelurahan Bekasijaya, Kecamatan Bekasi Timur mulai 18-28 Oktober 2016. Rencananya setiap kelurahan di Kota Bekasi akan dipasok rata-rata 50-100 unit bajaj yang akan disesuaikan dengan kebutuhan warga pascauji coba dinyatakan positif.