Senin 24 Oct 2016 09:42 WIB

Jasa Umat Islam Kulit Hitam untuk Amerika

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Muslim Amerika
Muslim Amerika

REPUBLIKA.CO.ID, AMERIKA SERIKAT--  "Islam selalu menjadi bagian dari Amerika." kata-kata ini yang selalu dikatakan Presiden Barack Obama ketika berdiskusi tentang sejarah Islam di Amerika. Namun, tidak banyak yang tahu umat Islam sudah ada di daratan Amerika sebelum negara Amerika Serikat berdiri.

Padahal, umat Islam tidak hanya mewarnai sejarah sebelum Negara Amerika berdiri, mereka juga telah berkontribusi dalam pembangunan negara. Sebab, sebagian dari Amerika dibangun oleh orang-orang kulit hitam beragama Islam yang dijadikan budak.

Banyak sejarawan yang mengklaim, umat Islam dari wilayah Senegambian Afrika telah datang ke daratan Amerika sejak abad ke-14. Dilansir dari Muslimvillage, Senin (24/10).

Sekitar tahun 1600 diyakini sebagai tahun dimulainya perdagangan budak di Amerika. Budak-budak pertama yang dibawa ke Amerika berasal dari Afrika Barat. Sekitar 600 ribu sampai 1,2 juta umat Muslim dari Afrika dijadikan budak pada waktu itu.

Para budak tersebut dipekerjakan di ladang. Mereka menggulung tembakau, memotong kapas, bekerja di ladang sambil dicambuk. Selain itu, mereka juga diikat oleh rantai. Mereka berjasa untuk Amerika karena Amerika dibangun di atas punggung budak-budak Muslim.

Para budak Muslim juga banyak yang dipaksa masuk Kristen. Nama-nama Muslim mereka banyak yang diganti. Sehingga orang-orang saat ini banyak yang tidak tahu umat Islam telah dijadikan budak. Nama Mustafas dan Abdulrahmans diganti menjadi Johns dan Williams. Akan tetapi, masih banyak budak  Muslim terkenal yang mempertahankan nama Muslim mereka.

Budak Muslim yang terkenal seperti Yarrow Mamout dan Abdul Rahman. Aktivitas mereka saat menjalankan Ibadah dianggap sebuah kejahatan oleh tuan mereka.

Kendati demikian, masih banyak budak Muslim yang menjalankan sholat lima kali sehari. Meski mereka bekerja di ladang di bawah sengatan terik matahari, mereka tetap menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan. Mereka juga terus belajar Alquran.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement