Senin 24 Oct 2016 11:55 WIB

Menyaksikan Thailand Berduka

Bahan berwarna hitam dan putih dijual di toko-toko di Chiang Mai, Thailand setelah mangkatnya Raja Bhumibol Adulyadej..
Foto: ABC
Bahan berwarna hitam dan putih dijual di toko-toko di Chiang Mai, Thailand setelah mangkatnya Raja Bhumibol Adulyadej..

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Warga Australia Margaret Cassidy tiba di Thailand Utara tidak lama setelah diumumkannya meninggalnya Raja Thailand Bhumibol Adulyadej. Berikut pengalamannya melihat Thailand dalam keadaan berduka.

Kehidupan berjalan dengan biasa namun tampak perasaan berduka mendalam di Thailand Utara di hari-hari awal wafatnya Bhumipol Adulyadej. Kebanyakan penduduk lokal mengenakan pakaian berwarna hitam. Bila mereka mengenakan seragam, atau pakaian berwarna lain, sebuah pita hitam akan disematkan di bagian dada atau di lengan bagian atas.

People who don't have or can't wear black mourning clothes are being asked to wear black ribbons
Mereka yang tidak memiliki atau tidak mengenakan pakaian duka diminta mengenakan pita hitam. Supplied: Margaret Cassidy

Pita hitam dibagi-bagiakn kepada pengunjung di Pusat Sejarah Chiang Mai, bagi yang tidak mengenakan pakaian hitam. Namun kebanyakan turis asing di pusat wisata seperti di Chiang Mai dan Chiang Rai juga mengenakan pakaian dengan warna tidak menyolok.

Di Pasar Wararot di Chiang Mai, bahan dasar hitam dan putih dari berbagai jenis, entah itu katun, sintetis atau sutra banyak dijual. Namun yang tidak berubah di tengah warna hitam dan putih ini adalah pakaian warna oranye yang dikenakan para biksu Budha yang tetap melakukan ritual mereka sehari-hari.

Buddhist monks putting up black and white bunting outside Wat Sumpow in Chiang Mai
Para biksu Budha sedang memasang kain panjang putih dan hitam di luar gedung Wat Sumpow di Chiang Mai. Supplied: Margaret Cassidy

Keriuhan kota pun berubah total. Suara hiruk pikuk dari berbagai bisnis yang berusaha menarik pembeli, digantikan dengan lagu-lagu bernada patriotik. Berbagai pertunjukkan hiburan dibatalkan karena Thailand berduka.

Bagaimana menggambarkan musik-musik ini? Bukan lagu tradisional atau lagu militer, bukan juga lagu pop, namun lagu yang dinyanyikan dengan nada lembut namun bernuansa masa kini.

Lagu-lagu yang sering terdengar dari radio FM, dan juga diperdengarkan di berbagai kafe, museum, dan pusat perbelanjaan. Pertunjukan musik hidup (live music) dibatalkan dan juga kegiatan publik dan pertandingan olahraga.

Berbagai bar sepi pengunjung, dan turnamen olahraga Rugby Sevens yang diselenggarakan setiap tahun di Chiang Mai di November dibatalkan karena tim lokal asal Thailand menarik diri. Suara para biksu melantunkan doa tetap terdengar di berbagai vihara dan kuil, suara yang tidak berubah selama ini. Dimana-mana kain panjang berwarna hitam dan putih dipasang di pagar, dinding gedung pemerintah, di tempat umum dan di beberapa kuil.

Makeshift roadside shrine in Chiang Rai, northern Thailand
Tempat untuk menyampaikan duka cita di pinggir jalan di Chiang Rai. Supplied: Margaret Cassidy

Gambar Raja dengan bingkai hitam dipasang di berbagai jalan. Di pedesaan yang lebih kecil, suasana duka tidak begitu kelihatan, mungkin karena tidak adanya bahan yang tersedia, dan juga kurangnya dana untuk membeli baju baru berwarna hitam dan putih untuk berduka.

Tempat berduka tampak di pintu depan gedung, di lobi hotel, pusat perkantoran, galeri dan museum dan di berbagai kuil Budha, berisi gambar Raja, yang dihiasi kain hitam dan putih dan bunga putih biasanya bunga chrysanthemums. Wafatnya Raja Bhumibol Adulyadej menghadirkan banyak kegiatan. Perasaan berduka di Thailand dirasakan oleh begitu banyak orang.

Young workers prepare chrysanthemums for shrine to the King at the Chiang Mai Historical Centre.
Anak-anak muda mempersiapkan bunga chrysanthemums di tempat berduka bagi Raja di Chiang Mai Historical Centre. Supplied: Margaret Cassidy

*Margaret Cassidy tiba di Thailand Utara untuk berlibur tidak lama setelah pengumuman wafatnya Raja Bhumibol Adulyadej. Ini adalah liburan keduanya di kawasan tersebut tahun ini. Cassidy bekerja untuk ABC namun perjalanan ini adalah atas biaya sendiri.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/sosok/menyaksikan-thailand-berduka/7959654
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement