Senin 24 Oct 2016 12:49 WIB

Imam Saudi Gunakan Ponsel Pintar untuk Khutbah Tuai Kritik

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Agus Yulianto
Imam Masjidil Haram, Syekh Hasan Abdul Hamid Bukhari. (Ilustrasi)
Foto: ulumquran.blogspot.co.id
Imam Masjidil Haram, Syekh Hasan Abdul Hamid Bukhari. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NAJRAN -- Sebagian imam masjid di Arab Saudi memberikan khutbah Jumat menggunakan ponsel pintar. Beberapa ulama mneyetujui tren ini, tetapi sebagian besar mengkritiknya. 

 

Dilansir dari Saudigazette, Senin (24/10) Imam Masjid Umm Ibrahim Al Faris di Najran, Syekh Khalid al Faris mengatakan, penggunaan perangkat elektronik non kertas bertujuan untuk meminimalisasi kesalahan adalah tindakan tidak patut dan keliru.

"Jamaah datang ke masjid untuk meningkatkan spiritual dan seharusnya perasaan mereka dihormati. Meberikan khutbah dengan melihat iPad adalah tindakan tidak sopan," ujar dia. 

Sedangkan Imam Masjid Al Zubair bin al Awam, Syekh Saeed al Jalil mengatakan, kualitas dari seorang imam adalah hal yang paling penting. Sehingga, efeknya dapat mempengaruhi hati dan pikiran jamaah saat khutbah.

"Momen seorang imam adalah ketika dia berdiri di mimbar secara alami seseorang mendengarkan khutbahnya dan merasakan isi ceramahnya. Tidak masalah membacakan khutbah dengan kertas, tetapi membawa ponsel ke dalam masjid dapat mengganggu," ujar dia. 

Direktur Urusan Islam Najran Syekh Ahmad Talbi membenarkan Kementrian telah menyetujui imam yang menggunakan iPad saat memberikan khutbah.  "Tidak ada alasan untuk melarang imam menggunakan iPad atau perangkat sejenisnya. Banyak dari mereka yang telah menggunakan teknologi di semua bagian pemerintahan Saudi. Kementrian pun terus memantau kegiatan seluruh imam," ucap dia.

Kementrian urusan Islam berharap seluruh imam dapat melakukan kegiatan sesuai dengan tugasnya. Dia berharap penggunaan teknologi tidak akan mempengaruhi kualitas pekerjaan mereka. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement