REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Tim kampanye calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Donald Trump mengakui Hilarry Clinton berada di posisi lebih unggul dalam pemilihan umum.
Meski berada di belakang, namun pihaknya optimistis tetap dapat mengejar dukungan meski waktu penghitungan suara hanya berlangsung dalam dua minggu mendatang.
"Kami tidak akan menyerah. Trump tetap memiliki kesempatan dan keuntungan, dengan kata lain tetap bisa memenangkan pemilu," ujar pernyataan tim kampanye Trump dilansir BBC, Senin (24/10).
Trump sempat membuat pernyataan bahwa kemungkinan ia akan kalah dalam pemilu AS yang digelar 8 November nanti. Jajak pendapat yang dibuat baru-baru ini menunjukkan Clinton tetap unggul secara keseluruhan, termasuk di beberapa negara bagian yang didominasi Partai Republik.
Baca juga, Trump Kewalahan Hadapi Hillary.
Seperti Utah dan Arizona yang sebelumnya disebut sebagai kubu Partai Republik. Manajer kampanye Trump, Robbie Mook mengakui banyak orang di AS yang berubah. Meski demikian, pemilu kali ini dipastikan menjadi yang terbesar dalam sejarah Negeri paman Sam.
"Ini akan menjadi pemilihan terbesar dalam sejarah AS, meski banyak orang yang akan berubah dari sebelumnya, kami optimistis," jelas Mook.