Sabtu 22 Oct 2016 13:33 WIB

Ini Solusi Pertanian di Kalimantan Menurut Mentan

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dalam kunjungan kerja di Kalimantan Barat, Sabtu (22/10).
Foto: Republika/Bilal Ramadhan
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dalam kunjungan kerja di Kalimantan Barat, Sabtu (22/10).

REPUBLIKA.CO.ID, ENTIKONG -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan ia mendengar di Sanggau ada dua jenis beras yang diminati Malaysia, yakni beras merah Pelawang dan Raja Uncak. Dua jenis beras ini premium harganya Rp 40.000-Rp 80.000 per kilogram.

"Hazton ini karyanya pak Gubernur (Gubernur Kalbar, Cornelis). Saat ini tinggal bagaimana dua jenis beras itu dikembangkan dengan teknik hazton agar produktivitasnya tinggi," kata Amran di Entikong, Kalbar, Sabtu (22/10).

Ia bangga dengan penemuan penanaman beras sistem hazton yang ditemukan Pemprov Kalbar yang kini sudah menasional. Sistem ini dengan menanam 20-25 benih induk beras, yang tidak beranak-pinak dalam tumbuhnya. Jika satu benih terserang hama, maka masih ada 19 benih indukan.

Sistem hazton ini sudah diujicobakan di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Menurutnya hasil sistem hazton ini luar biasa. Biasanya beras yang dihasilkan 2-3 ton, kemudian berkembang menjadi 14 ton dengan sistem ini.

Penambahan produksi beras di Kalbar bisa dilanjutkan dengan menjadikan sawah-sawah yang sebelumnya memiliki IP 1 menjadi IP2, jadi bisa dua kali tanam. Pasalnya KaIimantan, seperti Kalbarmemiliki sumber daya air melimpah yang harus dimanfaatkan dengan maksimal, tidak perlu menunggu musim hujan dan hanya satu kali tanam.

"Saya dorong juga dalam pengolahannya dengan pertanian organik sebab harganya akan lebih mahal 10 kali lipat. Daerah perbatasan harus kita kembangkan karena negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura menjadi pasar kita," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement