Senin 24 Oct 2016 15:32 WIB

Dosen STMIK Nusa Mandiri Ikuti Uji Kompetensi

Dosen STMIK Nusa Mandiri tengah mengikuti uji kompetensi.
Foto: Dok BSI
Dosen STMIK Nusa Mandiri tengah mengikuti uji kompetensi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- STMIK Nusa Mandiri mengirimkan sepuluh dosennya untuk mengikuti uji kompetensi yang diselanggarakan oleh Lembaga Serfitikasi Profesi (LSP) Informatika di bawah pengawasan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Acara uji kompetensi itu dilaksanakan di kampus STMIK Nusa Mandiri, Jalan Damai No. 8, Warungjati Barat (Margasatwa), Jakarta Selatan, Senin (24/10/2016).

Uji kompetensi itu  diikuti oleh 20  dosen dari  beberapa perguruan tinggi di Jakarta, salah satunya STMIK Nusa Mandiri itu. Uji tersebut  mengundang para assesor BNSP sebagai pengawas dan penilai uji kompetensi tersebut.

Ketua STMIK Nusa Mandiri Dr Mochamad Wahyudi MM Mkom MPd mengatakan,  STMIK Nusa Mandiri selalu konsisten mengirimkan para dosennya untuk melakukan uji kompetensi. “Ujian ini sebagai upaya pengakuan kompetensi yang dimiliki dosen STMIK Nusa Mandiri yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi,”  katanya.

Wahyudi menambahkan, untuk uji kompetensi kali ini ada empat dosen STMIK Nusa Mandiri mengikuti uji kompetensi pada Skema Network Administrator, sedangkan enam dosen mengikuti uji kompetensi pada Skema Programming.

Dosen STMIK Nusa Mandiri, kata Wahyudi, selalu berupaya untuk mengembangkan kompetensi dan keahliannya dengan selalu mengikuti workshop, seminar, pelatihan, hingga sertifikasi kompetensi, baik yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun lembaga pelatihan independen.

“Keahlian yang telah dimiliki para dosen, selanjutnya akan disampaikan kembali kepada mahasiswa. Sehingga,  kompetensi mahasiswa STMIK Nusa Mandiri akan meningkat sesuai dengan kebutuhan dunia kerja nyata maupun  stakeholder,”  paparnya.

“Diharapkan hasil uji kompetensi tersebut dapat memotivasi para dosen STMIK Nusa Mandiri lainnya untuk mengikuti uji kompetensi sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing, sebagai upaya pengakuan kompetensi yang dimiliki,”  ujar Wahyudi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement