Senin 24 Oct 2016 16:53 WIB

Muslim Texas: Tidak Ada Ruang di Amerika untuk Kebencian

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agung Sasongko
Muslim Amerika
Muslim Amerika

REPUBLIKA.CO.ID, FORT WORTH -- Institut Pengetahuan Qur'an dan Penerimaan Keagamaan menggelar pertemuan warga di perpustakaan kota Texas utara, Ahad (23/10) kemarin. Pertemuan berusaha membangun kemitraan yang akan membuat AS lebih aman.

Dilansir dari Star Telegram, Senin (24/10), ini menjadi pertemuan pertama lembaga-lembaga di Forth Worth, serupa dengan yang dilakukan di Irving dan Frisco. Kelompok advokasi mendedikasikan pertemuan ini untuk membangun masyarakat yang damai dan berpikir, melalui dialog agama dan aktivitas sosial serta politik.

Perwakilan dari Departemen Kepolisian Arlington dan FBI turut menjadi pembicara, membahas semua usaha yang selama mereka lakukan. Sedangkan, seorang pendeta dari University Christian Church, membagikan cerita dari kelompok lintas agama yang terdiri dari anak-anak umat Islam, Kristen dan Yahudi.

"Kami pergi ke mal, kami bepergian dengan pesawat, ketika bom meledak, bom tidak akan membedakan antara Muslim dan non-Muslim," kata Basheer Ahmed, psikiater dan advokat lokal.

Awal bulan ini di Kansas, tiga orang yang mengaku Pasukan Crusaders ditangkap usai merencanakan serangan ke kompleks masjid dan apartemen. Lokasi itu merupakan tempat sebagian besar dihuni pengungsi Muslim Somalia, yang melarikan diri dari perang dan kekerasan yang terus terjadi di negaranya.

Kabar itu meningkatkan kekhawatiran di kalangan umat Islam yang ada, terutama untuk keselamatan diri mereka, sehingga berterima kasih atas penerimaan yang mereka rasakan di Fort Worth. Menurut Ahmed, masyarakat Texas utara sudah menegaskan sikap kalau mereka berdedikasi untuk membantu menghentikan kekerasan tersebut.

"Tidak ada ruang di Amerika untuk kebencian dan intoleransi, kita harus bekerja bersama untuk perdamaian," ujar Ahmed.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement