REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Yayasan Mandiri Amal Insani bekerjasama dengan Lembaga Kemanusiaan PKPU menyelenggarakan kembali edukasi kepada Kader Berdaya yang dilaksanakan di Kediamanan Sekretaris Kader Berdaya (21/10) dusun Citamiang, Gunung Kidul, Yogyakarta. Edukasi ini mengambil tema mengenai STOP Buang Air Besar (BAB) sembarangan dan jamban sehat. Kegiatan edukasi kali ini menggunakan metode simulasi model jamban dan pemutaran video.
Kegiatan ini diawali dengan pembahasan mengenai budaya BAB sembarangan. Kini, BAB sembarangan sudah tidak menjadi budaya lagi di Dusun Citamiang, meskipun dahulu hal tersebut pernah terjadi. “Sekarang disini sudah tidak ada lagi yang BAB sembarangan. Berbeda dengan saat saya kecil, BAB seringnya ya di sawah atau di kebun," kata Rohman, Seksi Keamanan Kader Berdaya.
Wariyah, warga Dusun Citamiang menuturkan BAB sembarangan memang sudah tidak ditemui lagi di Dusun Citamiang tetapi masih ada beberapa yang tinjanya dialirkan ke kolam ikan.
“Disini sudah tidak ditemui lagi yang BAB sembarangan, ya paling beberapa ada yang BABnya dialirkan ke kolam ikan. Sudah pake leher angsa padahal," ujar dia.
Sesi simulasi model jamban dilakukan setelah menyamakan suara bahwa BAB sembarangan itu benar-benar memiliki dampak yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Simulasi model jamban ini diadopsi dari kegiatan edukasi jamban sehat yang dilakukan oleh Kader Berdaya PKPU di Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta.
Di akhir sesi, peserta dijelaskan mengenai beberapa cara memelihara jamban serta diperlihatkan beberapa video yang terkait dengan bahaya BAB sembarangan dan program Arisan Jamban PKPU di Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta.