Senin 24 Oct 2016 18:35 WIB

80 Ribu Ekor Sapi Impor Disiapkan Hingga Akhir Tahun

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas menurunkan sapi impor asal australia di Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (2/9).Republika/Edwin Dwi Putranto
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Petugas menurunkan sapi impor asal australia di Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (2/9).Republika/Edwin Dwi Putranto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah memberikan izin kepada sejumlah perusahaan penggemukan (Feedloter) yang ikut kebijakan baru untuk mengimpor sapi indukan. Terdapat feedloter yang telah diberikan izin untuk mendatangkan 80 ribu ekor sapi hingga akhir 2016.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan 80 ribu sapi bakalan ini akan didatangkan oleh 19 perusahaan feedloter. Mereka telah bersedia untuk ikut mendatangkan sapi indukan.

"Ini yang 80 ribu hanya bakalan saja, diluar yang ‎indukan," ujar Enggar, Senin (24/10).

Dalam perhitungan sebelumnya, pemerintah masih membutuhkan sekitar 150 ribu ekor sapi pada kuartal IV 2016. Namun saat ini baru ada 80 ribu ekor sapi impor yang akan didatangkan. Akan ada kekurangan 70 ribu ekor sapi.

Namun, Enggar menyebut bahwa jumlah impor sapi sebanyak 80 ribu ekor sapi akan mencukupi kebutuhan daging sapi. Apalagi stok sapi yang didatangkan pada kuartal sebelumnya masih ada, ditambah dengan sapi dari peternak lokal.

Selain itu, Kemendag masih akan menerima permohonan izin dari feedloter jika memang ada perusahaan yang siap memenuhi keinginan Pemerintah dalam melakukan impor sapi indukan. Sehingga jika ada feedloter yang siap impor sapi pada kuartal IV 2016, perusahaan tersebut akan diberikan izin sesuai dengan kemampuannya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement