Senin 24 Oct 2016 22:55 WIB

Pemuda Muhammadiyah Jabar: Jadikan Politik Sebagai Praktik Kesalehan Publik

Ketua Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat Iu Rusliana
Foto: dok pri
Ketua Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat Iu Rusliana

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat mendorong angkatan muda Muhammadiyah menjadi kader-kader politik yang andal. Pemuda Muhammadiyah harus menjadi kader politik yang memiliki nilai etika dan moral luhur untuk berjuang dalam kebangsaan.

"Jangan serahkan kepemimpinan publik kepada mereka yang tidak memiliki visi yang berdasarkan ideologi bangsa yaitu Pancasila. Jika orang baik berdiam diri, maka orang jahat yang akan berkuasa. Jadikan politik sebagai praktik kesalehan publik," ujar Ketua Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat Iu Rusliana dalam keterangannya kepada Republika.co.id, Senin (24/10).

Iu Rusliana mengatakan, selama ini politik identik dengan segala keburukan di mata publik. Atas nama perubahan, kata dia, kader muda Muhammadiyah yang memiliki naluri politik harus terjun secara sungguh-sungguh.

Menurut Iu Rusliana, setiap kader muda Muhammadiyah yang terjun ke politik perlu mengimplemetasikan politik adiluhung. Muhammadiyah, kata dosen filsafat UIN Bandung ini, mendukung ideologi Pancasila.

Iu Rusliana pun menyesalkan bila banyak kaum muda yang menjauhi politik, dan tidak meresapi nilai-nilai Pancasila dalam politik tersebut. "Membiarkan politik diserahkan kepada mereka yang tidak bermoral adalah dosa besar. Ekspresi politik menjadi simbol dari kesalehan publik," kata Iu Rusliana.

Bagi Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat, kata dia, politik merupakan kesalehan publik. Untuk itulah, lanjut dia, Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat akan menggelar forum group discussion (FGD) di Universitas Muhammadiyah Sukabumi dengan tema "Pemetaan, Strategi dan Dakwah Kebangsaan Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat" pada Sabtu, 29 Oktober 2016.

Dalam FGD ini, Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat juga akan menghadirkan para kader Muhammadiyah baik yang telah berkiprah di politik, penyelenggara pemilu, dan akademisi. Tak terkecuali, kader Pemuda Muhammadiyah dari setiap daerah di Jawa Barat akan turut terlibat dalam acara yang memfokuskan pada dakwah kebangsaan ini.

Alumni IMM Jawa Barat ini berharap angkatan muda Muhammadiyah yang konsen dalam politik dapat memahami arah dan cara berpolitik yang beretika nantinya, terkhusus di Jawa Barat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement