Selasa 25 Oct 2016 00:41 WIB

Menteri Norwegia Minta Imigran Muslim Biasakan Konsumsi Babi dan Alkohol

Rep: Dwina Agustin/ Red: Agung Sasongko
Menteri Imigrasi Norwegia Sylvi Listhaug
Foto: Sputniknews.com
Menteri Imigrasi Norwegia Sylvi Listhaug

REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Kontroversi meliputi pernyataan Menteri Imigrasi Norwegia Sylvi Listhaug. Dengan terang-terangan dia menekankan untuk Muslim menyesuaikan diri dengan budaya makan, minum, dan berpakaian di negara tersebut.

"Saya pikir orang-orang yang datang ke Norwegia perlu beradaptasi dengan masyarakat kita. Di sini kita makan daging babi, minum alkohol dan menunjukkan wajah kita. Anda harus mematuhi nilai-nilai, hukum dan peraturan yang di Norwegia ketika Anda datang ke sini," tulis Listhaug dikutip dari sputniknews, Selasa (25/10).

Pernyatan tersebut memunculkan kontroversi dan pelbagai tanggapan.Kebanyakan mempertanyakan kapasitas pemikiran Listhaug. yang begitu provokatif. Omar Gilani Syed, seorang kriminolog dengan pengalaman dalam integrasi pengungsi, bertanya-tanya apakah Listhaug cocok untuk pekerjaannya dan bisa melanjutkan sebagai Menteri Imigrasi.

"Apakah ini lagi pernyataan populis dengan tujuan untuk mengumpulkan suara sebanyak mungkin? " kata Gilani Syed menulis di surat kabar Norwegia Aftenposten.

Senada dengan Gilani Syed, Zaineb al-Samarai, seorang politisi Oslo dari Partai Buruh menganggap Listhaug sengaja berusaha untuk membuat perpecahan antara imigran Muslim dan sebagian masyarakat Norwegia. Seharusnya Listhaug dapat menjadi jembatan mempersatu bukan malah menakuti dan menjadi pemisah warganya.

Sejak tahun lalu, Norwegia memang sudah menarik diri untuk merima suaka bagi imigran yang banyak berdatangan. Oslo dikenakan kontrol perbatasan baru yang menampilkan pagar perbatasan dengan Rusia. Hingga saat ini diperkirakan terdapat 4 persen populasi Muslim di Norwegia dengan jumalah kurang lebih 160 ribu orang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement