Selasa 25 Oct 2016 07:42 WIB

Ridwan Kamil Minta Maaf Atas Banjir Pasteur

Sejumlah kendaraan terjebak banjir di kawasan Pasteur, Bandung, Jawa Barat, Senin (24/10).  (Antara/Agus Bebeng)
Foto: Antara/Agus Bebeng
Sejumlah kendaraan terjebak banjir di kawasan Pasteur, Bandung, Jawa Barat, Senin (24/10). (Antara/Agus Bebeng)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyatakan permohonan maaf atas banjir Pasteur yang terjadi kemarin. Ia pun berjanji akan terus berupaya agar banjir tidak terulang.

"Kami Mohon maaf dengan banjir pasteur/pagarsih yang terjadi. Tim DBMP juga sdh selalu standby di lokasi untuk penyurutan. Sehingga siang tadi surut dalam 2 jam," ujarnya semalam lewat laman Facebook.

Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, mengatakan, pemerintah sebenarnya sudah dan terus berupaya mengurangi banjir dengan memperbesar gorong-gorong dari tahun lalu, namun ternyata belum memadai.

Rencana ke depan, sistem tol air akan di pasang di Pasteur/Pagarsih seperti halnya yang dipasang di Gede Bage yang biasanya banjir, siang tadi tidak banjir.

"Kami akan terus berupaya. Hatur Nuhun," tulisnya.

Baca juga,  Ini Penyebab Banjir Pasteur, Menurut BNPB.

Hujan dengan intensitas tinggi di Bandung, Jawa Barat, Senin  menyebabkan banjir di beberapa jalan utama Kota Bandung. Kawasan Pasteur merupakan menjadi daerah yang paling terdampak.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, banjir di kawasan Pasteur setinggi 160 cm. Air menutupi jalan di kawasan tersebut seperti sungai. Sedangkan di Jalan Pagarsih tinggi banjir mencapai 150 cm dan Jalan Nurtanio setinggi 120 cm.

“Banjir mengalir dengan cepat dan semua drainase perkotaan meluap. Saluran drainase perkotaan tidak mampu mengalirkan aliran permukaan sehingga terjadi banjir,” kata Sutopo dalam keterangan persnya kepada Republika.co.id Senin (24/10).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement