REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sebanyak 40 warga melaporkan adanya kerusakan bangunan akibat ledakan Pizza Hut Delivery di Jalan Raya Hankam No. 37 Kel. Jatimelati Kec. Pondok Melati, Kota Bekasi pada Ahad (23/10) kemarin. Angka kerugian belum diinventarisasi.
"Ada 40 pemilik bangunan yang melaporkan adanya kerugian yang diakibatkan ledakan ini. Tidak menutup kemungkinan satu orang bisa memiliki dua atau beberapa ruko," kata Kapolsek Pondok Gede, Komisaris Polisi Sukadi, kepada Republika, Senin (24/10) sore.
Kompol Sukadi menyatakan, angka kerugian dari empat puluh pemilik bangunan belum diinventarisir. Namun, sudah diadakan pertemuan antara para pemilik bangunan dengan manajemen PHD pada Senin (24/10) bertempat di aula masjid setempat. PHD menyatakan akan bertanggung jawab terhadap seluruh kerugian.
Kapolsek menerangkan, kerusakan yang dialami para pemilik bangunan tersebut bervariasi. Ada yang mengalami kerusakan ringan seperti kaca-kaca jendela pecah, sampai dengan rusak berat. Insiden yang diduga akibat ledakan tabung gas tersebut menyebabkan dampak mencapai radius 200 meter.
Terdata ada tujuh korban luka, meliputi enam korban luka ringan dan satu korban luka serius. Sebagian korban luka ringan dibawa ke klinik setempat, sedangkan satu korban luka serius bernama Rizal (14 tahun) dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta.
Salah satu penyewa bangunan yang mengalami kerusakan, Adila (49 tahun) membenarkan sudah ada pertemuan dengan manajemen PHD terkait laporan kerusakan warga. Lokasi bangunan yang disewa Adila untuk usaha jasa ekspedisinya berada persis di seberang gerai PHD. Ia memperkirakan kerugian yang diderita mencapai 200-300 juta.
Tampak kaca-kaca jendela di bangunan dua lantai miliknya pecah berserakan. Kerusakan juga terjadi di bagian plafon, sementara pagar tembok di muka bangunan ambrol terdorong ledakan. Enam kendaraan roda empat jenis truk miliknya mengalami kerusakan, satu di antaranya rusak parah karena terlempar pintu PHD.
Adila menambahkan, banyak puing-puing material terlempar ke arah bangunannya. "Kaca, plafon, pagar, dan enam kendaraan rusak. PHD sudah datang melihat kerusakan, lalu difoto kerusakannya sama PHD. Kita juga sudah laporkan ke polisi. Makanya, kita sudah berani bersihin," ungkap Adila, yang ditemui Republika saat sedang membersihkan reruntuhan pagar tembok.
Ia menambahkan, ada empat karyawannya berada di lokasi pada saat terjadinya ledakan tabung gas tersebut. Satu orang mengalami luka di bagian kepala akibat terkena pecahan kaca, namun tidak bersedia dibawa ke klinik. Warga Kalimalang ini memperkirakan butuh waktu sepekan sampai usahanya kembali beroperasi normal.
"Mungkin sepekan. Senin depan sudah operasi lagi," kata dia.