Selasa 25 Oct 2016 09:03 WIB

Trump Sangkal Lecehkan Bintang Film Porno

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Calon presiden AS Donald Trump saat berbicara dalam debat kedua capres AS di Washington University di St Louis, Ahad, 9 Oktober 2016.
Foto: AP Photo/Patrick Semansky
Calon presiden AS Donald Trump saat berbicara dalam debat kedua capres AS di Washington University di St Louis, Ahad, 9 Oktober 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kandidat Presiden AS dari Partai Republik Donald Trump, membantah telah melakukan pelecehan terhadap seorang bintang film porno, Jessica Drake. Hal itu dikemukakannya dalam sebuah wawancara di stasiun radio WGIR di New Hampshire, Senin (24/10).

"Oh, saya yakin saya tidak pernah menyentuh dia sebelumnya," ujar Trump, dikutip dari CBS News.

Sebelumnya, Drake mengatakan dalam konferensi pers pada Sabtu (22/10), Trump pernah menyentuh dan menciumnya tanpa meminta izin pada 2006 lalu. Dia juga menuturkan, Trump pernah menawarkan dia untuk datang ke kamar hotelnya.

"Donald ingin aku mendatangi kamarnya dan makan malam dengan dia. Dia juga mengundang saya ke pesta. Saya menolak. Lalu Donald bertanya, 'apa yang kamu inginkan? Berapa banyak?'" kata Drake, bersama pengacara Gloria Allred.

Menurut Drake, Trump menawarkan memberi uang sebesar 10 ribu dolar AS atau Rp 130 juta dan meminjamkan jet pribadi sebagai imbalan, jika ia ingin ke kamarnya. "Ini bukan perilaku yang dapat diterima bagi siapa pun, apalagi calon presiden," kata Drake.

Trump, yang telah menghadapi tuduhan serupa dari banyak perempuan dalam beberapa pekan terakhir, bersikeras tuduhan tersebut fiktif dan dibuat-buat.

"Saya tidak kenal wanita ini, kau tahu saya tidak akan melakukan itu. Saya tidak menyentuh mereka, sebagaimana yang mereka katakan. Itu semua kebohongan. Itu dibuat-buat," kata Trump.

Drake adalah perempuan ke-11 yang menuduh Trump melakukan pelecehan seksual sejak video komentar cabulnya tentang perempuan muncul. Drake juga menjadi perempuan ketjga yang mendukung Clinton dan menjadi delegasi di Konvensi Nasional Demokrat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement