Selasa 25 Oct 2016 15:26 WIB

Pertamina: Pengecer di Daerah Terpencil tak Lagi Bisa Mainkan Harga

Rep: Frederikus Bata/ Red: Nidia Zuraya
Kebijakan satu harga bahan bakar minyak (BBM). (Prayogi/Republika)
Foto: Republika/Prayogi
Kebijakan satu harga bahan bakar minyak (BBM). (Prayogi/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu penyebab perbedaan harga bahan bakar minyak jenis penugasan dan jenis tertentu dikarenakan ulah para pengecer. Hal itu terjadi di daerah terpencil, di tempat yang belum memiliki lembaga penyalur resmi.

Merespon hal itu, PT Pertamina (Persero) akan membangun agen premium minyak dan solar (APMS). Saat ini APMS akan mulai dibangun di Papua. Tahun depan, perusahaan nasional itu berencana membangun di Maluku, Maluku Utara, dan daerah terpencil lainya.

Langkah Pertamina diharapkan bisa menghapus perbedaan harga Premium dan solar. Dengan adanya APMS di daerah-daerah terpencil bisa memutus pengecer yang biasa berperan dalam menaikkan harga.

"Jadi selama ini, itu yang sudah kita lakukan," tutur Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro di Jakarta, Selasa (25/10).

Wianda menjelaskan cara penyaluran BBM nantinya diambil dari depot terdekat dengan lokasi. "Jadi kita lihat, kalau bisa lewat laut, lewat laut, kalau ga darat, kalau di pegunungan kita melakukan lewat udara," ujarnya.

Ia melanjutkan, saat ini Pertamina memiliki tiga pesawat khusus. Pesawat tersebut mengangkut BBM ke Krayan (Kalimantan Utara) dan sejumlah daerah di Papua. "Jadi kemarin lima kabupaten yang diresmikan bapak Presiden itu ngangkutnya dari Timika," tuturnya.

Lima kabupaten yang dimaksud antara lain kabupaten Puncak Nduga, Mamberamo Tengah, Memberamo Raya ,Yahukimo, Tolikara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement