REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina merespon permintaan DPR untuk memastikan ketersediaan elpiji Bright Gas 5,5 kilogram. Vice President Corporate Communication, Wianda Pusponegoro mengatakan hal tersebut menekan jumlah pengguna elpiji bersubsidi yang tidak tepat sasaran.
"Kami sangat senang diberi tugas seperti itu, karena kalau kita lihat pengguna elpiji 3 kg (bersubsidi), bukan masyarakat yang diperuntukkan untuk menggunakannya," kata Wianda, di Jakarta, Senin (25/10).
Ia berharap jika elpiji 5,5 kg tersebar, banyak masyarakat mampu bisa memakai. Mengenai cara penyebarannya, menurut Wianda, Pertamina terlebih dahulu mendatakan pengguna elpiji bersubsidi (3 kg).
Jumlah elpiji 3 kg saat ini sekitar 60 juta tabung. Dengan adanya kebijkan distribusi tertutup, ada yang beralih ke elpiji 5,5 kg. "Nanti kita hitung berapa persennya kita penuhi, tapi nggak bisa sekian puluh juta langsung diproduksi, secara bertahap," ujar Wianda.
Sebelumnya Anggota Komisi VII DPR, Inas Nasrullah Zubir mengatakan migrasi konsumen ke elpiji 5,5 kg akan meningkat seiring kebijakan distribusi tertutup yang akan dilakukan pemerintah untuk elpiji 3 kg. Potensi peningkatan pengguna elpiji 5,5 berasal dari 38,97 juta rumah tangga yang dianggap tidak berhak menerima subsidi elpiji melalui distribusi tertutup. Ia meminta Pertamina mengantisipasi hal itu.