REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) DIY menyatakan optimistis mampu memberikan kontribusi sebesar 50 persen terhadap pertumbuhan ekonomi DIY.
"Kami optimistis mampu berkontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar 50 persen dari realisasi PDRB DIY saat ini," kata Anggota Dewan Pembina Hipmi DIY Rahadi Saptata Abra dalam diskusi Hipmi, Selasa (25/10).
Meski demikian, kata dia, optimisme itu muncul jika Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY memberikan kesempatan lebih luas bagi Hipmi DIY untuk terlibat dalam menggarap sektor pariwisata dan sektor pendidikan di DIY.
Hal itu disebabkan, kata dia lagi, kedua sektor tersebut merupakan sektor unggulan yang memberi kontribusi signifikan bagi ekonomi DIY, namun masih belum digarap optimal. Ia menyerukan, agar seluruh anggota Hipmi DIY mulai memikirkan terobosan baru dalam meningkatkan kedua sektor tersebut sehingga signifikan memengaruhi pendapatan daerah.
"Hipmi DIY harus berani melakukan terobosan dengan melakukan diversifikasi usaha dari sektor pariwisata dan pendidikan. Misalnya, bekerja sama dengan masyarakat sekitar tempat pariwisata dan pendidikan untuk membentuk konsorsium usaha yang dikembangkan bersama-sama," ungkap dia.
Selanjutnya, tambah dia, Hipmi DIY bisa membentuk lini usaha yang menjadi partner bagi pengusaha yang sudah ada, sehingga tercipta ketercukupan pasokan bahan-bahan yang diinginkan para wisatawan.Dengan konsep tersebut, katanya, diyakini akan membentuk kerja sama yang kuat diantara para pengusaha lokal dalam mengembangkan berbagai lini usaha pada sektor pariwisata dan pendidikan.
"Selama ini, pengusaha lokal hanya bekerja sendiri-sendiri. Akibatnya, tidak terlalu berdampaknya bagi perekonomiannya dan perekonomian DIY. Jadi, kami mengimbau agar para pengusaha lokal bekerja sama sehingga hasilnya pun signifikan berkontribusi bagi ekonomi DIY. Jika kerja sama terwujud, kami optimistis mampu berkontribusi 50 persen terhadap PDRB DIY," papar Abra.
Ikuti Whatsapp Channel Republika