Selasa 25 Oct 2016 19:56 WIB

Kredit Infrastruktur Bank Mandiri Tembus Rp 51 Triliun

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Budi Raharjo
Sejumlah kendaraan melintas di jalan Tol Pejagan-Pemalang, Brebes, Jawa Tengah. (ilustrasi)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Sejumlah kendaraan melintas di jalan Tol Pejagan-Pemalang, Brebes, Jawa Tengah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada kuartal III 2016 membukukan pertumbuhan kredit sebesar 11,5 persen secara tahunan (yoy). Kredit tumbuh menjadi Rp 625,1 triliun dari Rp 560,6 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Dari capaian tersebut, portofolio kredit produktif Bank Mandiri tercatat sebesar Rp 481,4 triliun atau 85,9 persen dari total kredit, meningkat Rp 48,2 triliun atau tumbuh 11,1 persen yoy. Capaian ini terutama didorong pertumbuhan kredit modal kerja yang meningkat Rp 38,1 triliun atau tumbuh 14,0 persen menjadi Rp 309,4 triliun.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, di tengah perekonomian yang melambat ini, kredit mikro, konsumer dan korporasi masih tumbuh dengan baik, dengan rasio kredit macet (NPL) rendah. Secara segmentasi, perseroan terus meningkatkan penyaluran kredit ke seluruh bisnis dengan pertumbuhan tertinggi pada segmen mikro yang mencapai 16,7 persen menjadi Rp 46,7 triliun pada September 2016.

"Untuk itu kami akan mendorong pertumbuhan kredit di segmen-segmen yang tumbuh tinggi, sedangkan kredit yang melambat seperti segmen kecil dan menengah akan ditekan," ujar Kartika dalam paparan kinerja Bank Mandiri di Plaza Mandiri, Selasa (25/10).

Dalam pembiayaan infrastruktur, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit infrastruktur sebesar Rp 51,3 triliun atau tumbuh 27,0 persen. Kredit ini disalurkan untuk pembiayaan jalan tol sebesar Rp 8,4 triliun, tenaga listrik Rp 17,6 triliun, transportasi (bandar udara, pelabuhan, dan kereta api) sebesar Rp 17,2 triliun, dan telekomunikasi sebesar Rp 8,2 triliun.

Adapun rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) naik menjadi 3,81 persen dari 2,81 persen pada periode yang sama tahun lalu. Kartika menambahkan, hingga akhir tahun pihaknya menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 13-14 persen.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement